Kala Pecinta Alam Bersihkan Masjid Istiqlal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kala Pecinta Alam Bersihkan Masjid Istiqlal

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 20 Feb 2017 12:51 WIB
Foto: (Ari Saputra/detikTravel)
Jakarta - Pecinta alam identik dengan naik gunung dan beraktivitas di alam liar. Lain sisi, banyak juga kegiatan positif dari para pecinta alam, seperti yang satu ini.

Ali Rahman, salah seorang pecinta alam dari Mapala UI berbagi cerita dengan detikTravel. Cerita saat dia bersama rekan-rekan Mapala UI lainnya melakukan kegiatan yang justru bukan menjelajahi hutan atau berjuang mencapai puncak gunung. Melainkan, membersihkan Masjid Istiqlal!

"Jadi mulai 11 Februari kemarin ada kegiatan bersih-bersih Masjid Istiqlal. Kami dari Mapala UI dan ada juga yang dari Wanadri (Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung), ikut serta dalam kegiatan ini," ujarnya kepada detikTravel, Senin (20/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ali yang sehari-hari berprofesi sebagai karyawan swasta, masih menyempatkan ambil bagian. Dia naik ke salah satu menara Masjid Istiqlal dan membersihkannya. Lengkap dengan peralatan panjat tebing seperti harness, cowstail dan pelindung kepala, dia membersihkan tiap sudut menara.




Aksi bersih-bersih Masjid Istiqlal bakal berlangsung sampai hari Selasa (21/2) besok. Siapa saja boleh ikutan, sebab kegiatan ini bersifat sukarela. Kegiatannya bertujuan untuk menyambut hari jadi (Milad) Masjid Istiqlal pada Rabu (22/2) mendatang.

Sebenarnya, adakah hubungan pecinta alam dengan kegiatan bersih-bersih masjid seperti ini?

"Pecinta alam itu punya banyak kegiatan positif. Selain bersih-bersih Masjid Istiqlal, kita (Mapala UI) pernah ikut kegiatan saat di Monas dan lainnya. Serta juga, turun tangan tangan dalam penanggulangan bencana alam seperti banjir hingga gempa," papar Ali yang merupakan anggota Mapala UI BKP 2007.

Ali menjelaskan, pecinta alam tidak hanya sekadar naik gunung. Bagi tiap organisasi pecinta alam, bakal dibekali dengan pelatihan skill yang mana sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan beberapa skill khusus seperti teknik tali-menali dan navigasi yang tak dimiliki kebanyakan orang, sangatlah bermanfaat.

Para Pecinta Alam Sedang Membersihkan menara Masjid Istiqlal (Ari Saputra/detikTravel)Para Pecinta Alam Sedang Membersihkan menara Masjid Istiqlal (Ari Saputra/detikTravel)


"Contohnya seperti tragedi Sukhoi, itu dibutuhkan skill navigasi khusus. Lalu saat banjir, harus ada orang yang tahu medan dan menggunakan perahu karet. Ketika mengevakuasi korban di wilayah lembah, ada tekniknya juga tidak sembarangan," papar pria yang belum lama merampungkan pendakian Seven Summit Indonesia alias Tujuh Puncak Tertinggi di Indonesia.

Ali merasa bersyukur pernah bergabung dengan pecinta alam, Mapala UI. Dia juga ikut senang karena bisa membantu membersihkan Masjid Istiqlal, sekaligus bertemu dengan rekan-rekan pecinta alam lainnya baik teman lama atau kawan baru.

"Banyak nilai-nilai positif dari pecinta alam. Apa yang sudah kita pelajari saat menjadi seorang pecinta alam akan sangat bermanfaat di kehidupan sehari-hari," pungkasnya. (aff/aff)

Hide Ads