Yang bikin heboh baru-baru ini, adalah spekulasi kemunculan suku Mante. Suku yang diketahui tinggal di pedalaman hutan di Aceh ini diyakini tertangkap kamera, seperti terlihat pada video berjudul 'HEBOH ! Kaget ada orang telanjang di hutan Aceh'. Video itu diupload oleh akun YouTube Fredography dan sudah ditonton hingga 1 juta orang.
Sebenarnya, perihal Suku Mante masih desas-desus. Banyak yang bilang suku tersebut sudah punah, namun banyak juga yang menyakini masih hidup di pedalaman hutan. Lewat video tersebut, terlihat sesosok manusia dengan ukuran yang mungil dan berlari kencang. Siapa tahu, memang itu sungguhan suku Mante?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah lembaga pemerhati suku-suku di dunia, Survival International sering kali membahas tentang kehidupan suku-suku di dunia termasuk suku yang menolak dunia luar. Survival International yang berasal dari Inggris ini sendiri juga peduli akan keberlangsungan hidup suku-suku di dunia.
Ditengok detikTravel dari laman resmi Survival International, Senin (27/3/2017) tercatat ada 100 suku di dunia yang menolak berhubungan dengan dunia luar. Paling banyak di Amerika Latin, sayang belum dicantumkan dari Indonesia (seperti suku Badui Dalam dan suku Mante).
Salah satu kolom di website resminya tertulis 'uncontacted tribes'. Pada kolom itulah disebutkan beberapa nama-nama suku paling terkenal yang menolak hubungan dari dunia luar. Satu dari Asia yakni suku Sentinel satu lagi dari Amazon yaitu suku Awa.
Suku Sentinel menempati Pulau Sentinel di Samudera Hindia, negara terdekat adalah India. Sedangkan suku Awa tinggal di pedalaman hutan rimba Amazon di Brasil. Mereka berdua yang paling terkenal menolah dunia luar. Jika ada orang asing masuk wilayahnya, maka siap-siap kehilangan nyawa!
Sebenarnya baik pemerintah India dan Brasil terus mencoba berbagai upaya untuk berkenalan dengan mereka. Sayang, apapun segala cara-cara yang baik selalu ditolak. Dikasih bantuan malah dipanah, belum lagi tombak-tombak dilemparkan untuk mengusir.
Ada banyak penjelasan mengenai mengapa mereka begitu menolak dunia luar. Yang pertama adalah, mereka sudah nyaman tinggal di wilayahnya dengan memiliki semua sumber daya kehidupan. Makanan tersedia, air ada hingga tempat berlindung walau dari gua atau membuat semacam rumah dari tumpukan pohon.
Kemudian mereka masih menganut kepercayaan luhur, untuk tidak meninggalkan wilayah yang ditempati. Peraturan yang sangat simpel, untuk tidak merusak alam maka alam akan menjadi rumah terbaik untuk mereka.
Hidup di alam pun membuat suku-suku di pedalaman lebih 'kuat' dibanding manusia modern. Mereka sanggup bertahan dari cuaca ekstrem, menjaga diri dari binatang buas, berburu makanan hingga mampu membuat obat-obatan untuk penyakit yang datang.
Suku-suku yang menolak dunia luar sungguh tidak acuh pada perkembangan zaman. Toh mau bagaimana lagi, memang mereka sendiri yang memilih jalannya. Maka dari itu, manusia-manusia modern sudah seharusnya menghormati jalan hidup mereka.
Terakhir Survival International menyebut, suku-suku yang menolak dunia luar adalah sebenar-benarnya penjaga alam. Menolak diri dari dunia luar, bukan membuat suku-suku tersebut justru menjadi bodoh. Justru membuat mereka, punya banyak rahasia yang menarik untuk dipelajari. (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya