Bus pariwisata memang menjadi andalan para traveler yang ingin liburan beramai-ramai. Bus pariwisata memang asyik untuk perjalanan antar kota sampai antar provinsi.
Dalam dunia pariwisata, bukan hanya outbound, outing kantor dan wisata religi saja yang butuh bus pariwisata. Kegiatan MICE juga butuh bus untuk wara-wiri dari hotel peserta ke venue acara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, apakah semua operator bus pariwisata sudah menomorsatukan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan traveler? Itu yang jadi pertanyaan. Karena, soal harga sewa pasti semua bersaing ketat.
"Sangat bijaksana sekali apabila para penyewa atau pengguna tidak hanya mempertimbangkan harga tetapi juga mengutamakan faktor safety seperti dengan melihat apakah armadanya selalu dirawat secara berkala," kata Adi Saputra, Vice President Sales & Marketing AntaVaya Transportation kepada detikTravel, Kamis (27/4/2017).
Menurut Adi, traveler bisa mengecek beberapa parameter, misalnya apakah pengemudi berstatus karyawan. Kemudian apakah pengemudi mengikuti pelatihan bus defensive safety driving dan bersertifikat. Jangan lupa juga mengecek sabuk pengaman di setiap kursi dan asuransi penumpang apabila terjadi kecelakaan.
"AntaVaya Executive Coach selaku salah satu pelaku di industri bus pariwisata berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kualitas dari pelayanan kepada para pelanggannya terutama yang mengutamakan keamanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang," kata Adi.
Adi mengatakan persaingan bus pariwisata cukup ketat terutama soal harga. Namun dia yakin masih banyak juga para penyewa atau pelanggan yang masih mengutamakan keamanan, kenyamanan dan memperdulikan keselamatan, tidak hanya memilih karena harga yang murah.
"Untuk itu AntaVaya Executive Coach dalam menjaga kualitas pelayanannya selalu menjaga armada armadanya dengan perawatan secara berkala dan menyiapkan pengemudi melalui pelatihan mengemudi defensive safety driving," jelasnya.
Adi memberi contoh, bus mereka dilengkapi setiap kursi dengan seatbelt dan reclining, asuransi penumpang sampai Rp 25 juta/penumpang. Ada juga safety tools seperti palu pemecah kaca, alat pemadam api, LED TV, audio, USB charging port serta WiFi untuk menunjang keyamanan penumpang selama perjalanan. (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol