Perdana! Festival Kuliner Lokal Meriahkan HUT Raja Ampat ke-14

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perdana! Festival Kuliner Lokal Meriahkan HUT Raja Ampat ke-14

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 07 Mei 2017 16:50 WIB
Kuliner lokal di acara Festival Kuliner HUT Raja Ampat ke-14 (Masaul/detikTravel)
Waisai - Kabupaten Raja Ampat berulang tahun untuk yang ke-14. Agar makin meriah, festival kuliner lokal pun digelar untuk yang pertama kalinya. Yuk, icip-icip!

Kegiatan Festival Kuliner dalam rangka HUT Raja Ampat ke-14 ini bertujuan sebagai ajang promosi makanan lokal. Di lokasi, Bupati Raja Ampat, Abdul Haris Umlati menegaskan bahwa tahun ini pihaknya pertama kali menggelar festival kuliner.

Pada hari pertama pelaksanaan, menurut Abdul Haris kuliner yang disajikan khusus makanan lokal Raja Ampat non beras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walau ada yang bukan makanan asli, tapi semua warga yang tinggal di Raja Ampat ikut berkontribusi. Seperti disediakan Coto Makassar dan tahu tempe dari Jawa. Namun tentu tidak meninggalkan makanan lokal dengan tujuan kita menggali potensi makanan tradisional yang mungkin belum dikenal," kata Abdul, Minggu (9/5/2017).

Bupati Raja Ampat Abdul Haris Umlati (Masaul/detikTravel)Bupati Raja Ampat Abdul Haris Umlati (Masaul/detikTravel)


Pelaksanaan festival kuliner sendiri berada persis di pelataran Pantai WTC (Waisai Torang Cinta). Mengenai kuliner yang disajikan semuanya gratis dan jangan diragukan lagi terkait tingginya fungsi protein yang terkandung.

"Ada sayokof sebutan untuk kerang laut dan sagu, yang dibakar atau digoreng itu bagus dikonsumsi kita. Ada cacing laut yang bernama lokal insonem mempunyai protein tinggi dan merupakan makanan keseharian masyarakat sini," kata dia.

"Semua ada di sini. Lengkap, ada papeda dan makanan ekstrem lain seperti ulat sagu mentah dan matang," tambah Abdul.
 Kuliner sagu khas Papua (Masaul/detikTravel) Kuliner sagu khas Papua (Masaul/detikTravel)


Kandungan gizi tinggi ini kata dia sudah diteliti. Cacing laut itu sendiri kata dia tak bisa diternak dan hanya ada berkembang alami di laut.

Festival ini secara khusus menarik motivasi ibu-ibu supaya berkolaborasi dalam hal makanan. Tak hanya dikonsumsi sendiri, nantinya kuliner lokal yang ada akan menambah nilai ekonomis yang berbarengan dengan perkembangan pariwisata di Raja Ampat. (msl/wsw)

Hide Ads