Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) mengatakan batas pendakian Gunung Semeru masih sering dilanggar. Padahal itu dibuat untuk menjaga keselamatan para pendaki.
"Batas pendakian memang hanya sampai Kalimati, tetapi kadang ada yang terus sampai puncak," ujar Wahyudi, Kepala Bidang Teknis Konservasi BBTNBTS kepada detikTravel, Senin (15/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi memang kita hanya bisa mengimbau agar batas pendakian di situ. Tetapi di lapangan, banyak yang terus naik sampai puncak. Kita tidak ada petugas di sana," ungkapnya.
Menurut Wahyudi, hal itu akan menjadi perhatian serius soal ketaatan jalur pendakian. Tapi di sisi lain, komitmen para pendaki sangat diharapkan untuk menjaga keamanan selama berada di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
"Iya kesadaran dari pendaki. Sebelum melakukan pendakian mereka sudah membuat pernyataan taat aturan serta melampirkan dalam kondisi sehat," tegasnya.
Menurut data BBTNBTS, sampai bulan April 2017 kemarin, jumlah pendaki mencapai 7.619 orang yang berasal dari Indonesia. Pendaki mancanegara mencapai 154 orang.
"Untuk 1-13 Mei jumlah pendaki asal nusantara sebanyak 5.329 orang, mancanegara 204 orang," kata Wahyudi yang terhitung mulai besok menjabat Pelaksana Harian (Plh) Kepala BBTNBTS ini. (fay/msl)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca