Hal ini untuk mengurangi kemacetan jalan raya di kawasan Selatan Bandung Raya. Artinya, warga Bandung yang menuju Ciwidey nantinya bisa dilayani kereta api.
VP Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI), Agus Komarudin, menjelaskan alasan lain aktivasi jalur sepanjang 38 km itu dilakukan untuk meningkatkan sektor pariwisata di wilayah Ciwidey dan sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosialisasi kepada warga, lanjutnya, juga terus dilakukan. Seperti diketahui, di sepanjang jalur kereta api yang sudah ada sejak tahun 1923 ini sudah banyak yang beralih menjadi pemukiman dan tempat usaha penduduk.
"Kalau ke daerah Soreang itu kan sudah mulai penuh dengan pemukiman penduduk, dan di kawasan itu penduduknya terus berkembang, semakin banyak perumahan. Kita koordinasi dengan Pemda untuk sosialisasi ke warga," ungkap Agus.
Seperti diketahui, jalur Bandung-Ciwidey dulunya dioperasikan oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda Staatsspoorwegen di tahun 1924. Namun kemudian di tahun 1972 jalur tersebut ditutup hingga saat ini yang menyebabkan kondisinya cukup memprihatinkan.
KAI Mulai Sosialisasi Jalur Kereta Bandung-Ciwidey
|
Ilustrasi pengaktifan kembali jalur kereta api (Grandyos Zafna/detikTravel)
|
"Kita sudah sosialisasi ke masyarakat soal reaktivasi jalur kereta ke Ciwidey. Juga sudah koordinasi dengan Bappeda bagaimana untuk penertibannya," jelas Agus.
Diungkapkannya, jalur rel kereta api Bandung-Ciwidey ini sudah lama tak aktif, sehingga saat ini kondisi relnya sudah banyak ditempati pemukiman warga, baik rumah maupun tempat usaha. Pihaknya hanya membantu sosialisasi, sementara eksekusi di lapangan dilakukan oleh Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Karena jalurnya sudah sangat padat dengan rumah penduduk, jadi memang agak berat. Kita napak sudah napak tilas, jalurnya sudah jadi rumah padat penduduk, jadi gang sempit," ujar Agus.
Jalur kereta api ini merupakan lintasan kereta api yang cukup sibuk di zaman Hindia Belanda untuk pengangkutan hasil perkebunan.
Dampak Jalur Kereta Bandung-Ciwidey Dihidupkan
|
Ilustrasi jalur kereta api lama (Grandyos Zafna/detikTravel)
|
"Perumahan juga semakin lama semakin banyak, sementara daya tampung jalan untuk kendaraan semakin kecil. Kalau sudah diaktifkan, kita bisa jalankan kereta perintis seperti di jalur Wonogiri-Purwosari dengan KA Bathara Kresna," ungkap Agus.
Jalur ini masuk dalam rencana reaktivasi rel-rel kereta api yang dilakukan di periode tahun 2017 sampai 2019 di Jawa Barat. Selain itu, jalur lainnya yang diaktivasi yakni Rancaekek-Tanjungsari yang berada di wilayah Timur Bandung.
Halaman 2 dari 3












































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia