Summer holiday yang menjadi kultur negara-negara barat, pasifik dan Australia sudah mulai. Tak sedikit traveler dari negara itu yang jalan-jalan ke Bali.
Memanfaatkan momen tersebut, Bandara I Gusti Ngurah Rai mencoba 'membawa' sunset khas Bali ke dalam terminal. Dekorasi sunset berupa live music, bean bags dan ayunan ini diletakan di dalam Terminal Internasional dan Domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yanus menyampaikan hal ini di kantornya, Jl Raya Airport, Badung, Bali, Sabtu (15/7/2017). Tema dekorasi ini adalah Summer Rainbow Holiday dan tampak dinikmati para calon penumpang baik di internasional maupun domestik.
Inovasi ini dilakukan untuk menyambut penumpang (David/detikTravel) |
Ornamen berupa pohon kelapa, papan surfing dan aneka warna bean bags membuat terminal terkesan meriah. Beberapa sudut dekorasi menjadi latar belakang swafoto oleh para calon penumpang.
"Kami juga menghadirkan kegiatan menarik dan menghibur seperti acoustic bands, modern dance flash mob dan beragam games menarik," ujar Yanus.
Games yang dihadirkan adalah Pingpong Beach dan Power Beach Ball. Seratusan calon penumpang sudah bermain lempar bola pingpong hingga masuk ke dalam cup dengan hadiah merchandise berupa belonging tags, tas kecil dan tumbler.
Traveler bisa mencoba aneka wahana permainan (David/detikTravel) |
Sementara puluhan penumpang lainnya mencoba memukul bola di Power Beach Ball untuk mendapatkan hadiah yang sama. Dekorasi dan games Summer Rainbow Holiday ini akan berlangsung selama musim panas atau hingga akhir September.
"Hadirnya layanan ini untuk peningkatan kualitas layanan yang sengaja diberikan agar penumpang merasa nyaman di Bandara I Gusti Ngurah Rai," ucap Yanus.
(rdy/rdy)












































Inovasi ini dilakukan untuk menyambut penumpang (David/detikTravel)
Traveler bisa mencoba aneka wahana permainan (David/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Makam Ulama Abal-abal di Lamongan Dibongkar, Namanya Terdengar Asing