Keindahan Patung Cristo Redentor atau yang dikenal dengan Christ the Redeemer memang menarik traveler ke Brasil. Namun belakangan, objek wisata itu mulai rawan kejahatan.
Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Senin (17/7/2017), landmark kenamaan Brazil itu sempat ditutup pada hari Jumat pekan (14/7) lalu menyusul penusukan seorang wisatawan Polandia sehari sebelumnya seperti diberitakan media News Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama 10 hari belakangan, sekitar 58 wisatawan telah dirampok di jalan menuju Cristo Redentor. Tidak hanya itu, lebih dari 150 wisatawan telah dirampok tahun 2017.
Pengalaman serupa juga pernah dialami oleh seorang pelajar asal Belanda, Renate Trinks (21). Sekitar dua minggu lalu, Renate bersama temannya juga sempat dipalak oleh tiga pria Brasil paruh baya ketika hampir mencapai Cristo Redentor.
"Ketika kami mendekat, mereka menunjukkan pisau, menyuruh kami duduk dan memaksa mengambil semua barang kami. Ketika kami menyerahkan barang, lebih banyak turis datang dan mereka malah merampok semuanya," ujar Renate.
Namun tidak hanya mengancam dengan pisau, para pemalak juga menggertak traveler dengan embel-embel senapan. Padahal aslinya tidak ada juga yang membawa pistol.
![]() |
Saking rawannya, masyarakat sekitar bahkan sampai memasang rambu dan tanda larangan berkunjung di sekitar pepohonan. Fungsinya tidak untuk menakut-nakuti turis, tapi lebih untuk jaga-jaga.
Meningkatnya tingkat kejahatan di Cristo Redentor hingga jalanan Brasil pun diperkirakan sebagai buruknya perekonomian dan kondisi sosial di Rio de Janeiro.
Semenjak Olimpiade Brasil 2016 lalu, perekenomian Brasil memang sempat pasang surut. Anggaran yang tidak sedikit dihabiskan untuk membangun stadiun kala itu.
Hanya semua berubah ketika Olimpiade mulai berakhir, menyisakan hutang dan kondisi perekonomian yang buruk di Brasil. Belum lagi meningkatnya angka pengangguran. Traveler yang ingin liburan ke Cristo Redentor di Brasil harus ekstra hati-hati!
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Banjir Bali, 1.000 Hektar Lahan Pertanian per Tahun Hilang Jadi Vila
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya