Agar lebih paham tentang plus dan minus dari Open Trip, detikTravel pun bertanya langsung pada pada travel blogger Farchan Noor Rachman atau yang populer lewat blognya, efenerr.
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Farchan ini pernah membuat tulisan di blog pribadinya tentang Open Trip. Oleh sebab itu, detikTravel pun mewawancarai Farchan via sambungan telepon pada Selasa kemarin (22/8/2017) perihal kelebihan dan kekurangan Open Trip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, tawaran Open Trip memang selalu dibuat sedetil mungkin oleh pihak Trip Organizer. Mulai dari itinerary, moda transportasi, biaya hingga kuota jumlah peserta, semua sudah ditentukan dari awal.
Sesuai kata Farchan, kamu pun sudah tidak usah repot-repot mikir. Tinggal bayar dan bawa badan saja untuk liburan. Hanya saja karena semuanya sudah jelas, jangan harap traveler bisa seenaknya merubah itinerary atau menunda waktu.
"Yang kedua bisa jadi biayanya lebih mahal. Bisa jadi, karena itu relatif ya. Tergantung biaya jalan-jalan. Dan juga kalau EO-nya kabur repot juga, gak tanggung jawab," pungkas Farchan.
Untuk soal biaya, Open Trip bisa jadi lebih mahal daripada Share Cost. Dijelaskan oleh Farchan, besar jumlah pengeluaran untuk Open Trip begitu relatif. Faktor eksternal seperti biaya bensin untuk kendaraan hingga jumlah kuota peserta juga turut menentukan mahal murahnya biaya Open Trip.
Apes-apes seperti dikatakan Farchan, bisa jadi pihak penyelenggara trip malah kabur setelah mendapat transferan uang. Tentunya ini adalah spekulasi terburuk dari Open Trip yang bisa saja terjadi.
"Terkadang Open Trip bisa menyediakan transportasi yang tidak bisa kita dapatkan," tambah Farchan.
Untuk soal transportasi, umumnya pihak Trip Organizer sudah punya banyak kenalan penyedia jasa transportasi lokal. Oleh sebab itu, peserta Open Trip pun sangat dimudahkan perihal moda transportasi di tempat tujuan.
Contohnya seperti akses perahu di daerah Misool Raja Ampat yang jarang dan boleh terbilang mahal sewanya. Lewat Open Trip, para peserta bisa patungan menyewa perahu. Lebih murah dan lebih gampang ketimbang jalan sendiri.
Kekurangan lain dari Open Trip tentu adalah para pesertanya yang bisa jadi belum mengenal satu sama lain. Kejadian tunggu menunggu antar peserta Open Trip pun juga sangat mungkin terjadi, mengingat kebutuhan tiap peserta yang berbeda-beda.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Open Trip seperti diberitahukan oleh Farchan. Jadi sekarang traveler sudah tahu kan plus minusnya? Semoga infonya berguna bagi kamu yang ingin ikut Open Trip. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!