Ada yang Kurang dari Flying Fox Terpanjang se-Asia Tenggara di Gunungkidul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada yang Kurang dari Flying Fox Terpanjang se-Asia Tenggara di Gunungkidul

Usman Hadi - detikTravel
Jumat, 08 Sep 2017 12:50 WIB
Foto: Jalan masuk menuju Flying Fox Mertelu masih berupa cor blok (Usman Hadi/detikTravel)
Gunungkidul - Gunungkidul punya wahana flying fox yang disebut-sebut terpanjang se-Asia Tenggara. Namun akses jalan menuju ke sana masih kurang maksimal.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X akhir Agustus lalu meresmikan Flying Fox Mertelu. Flying fox ini disebut-sebut menjadi salah satu yang terpanjang di Asia Tenggara. Destinasi wisata baru ini berada di Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Salah satu keunggulan flying fox yang berada di kawasan Green Village Gedangsari ini, yakni view alam yang asri. Tak hanya itu, sedari bermain flying fox para pengunjung juga bisa melihat langsung wilayah Klaten dari atas. Spot-spot foto di kawasan tersebut juga semakin memanjakan mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Usman Hadi/detikTravel)(Usman Hadi/detikTravel)
Namun keindahan Flying Fox Mertelu belum disertai infrastruktur jalan memadai. Jalan masuk menuju objek wisata ini baru berupa cor blok, itu pun hanya bisa dilewati satu mobil saja. Setelah mendekati kawasan Green Village, baru jalan agak rapi karena sudah dibeton.

Minimnya infrastruktur jalan ini diakui Manajer Green Village Gedangsari, Riyadi. Oleh karenanya pihaknya berharap pemerintah turun tangan. "Harapan kami jalan diperlebar, biar mobil papasan bisa lewat," katanya saat ditemui detikTravel, Rabu (6/9/2017).

"Lebar jalan di sini sekitar 6 meter, yang dikeras dengan beton hanya 3 sampai 4 meter. Itu hanya bisa dilewati satu mobil, kalau papasan harus berhenti (menepi) salah satu. Makanya sangat perlu diperbaiki, karena infrastruktur jalan itu yang utama, dan menjadi kendala wisatawan yang mau ke sini," tambahnya.

(Usman Hadi/detikTravel)(Usman Hadi/detikTravel)
Karena keterbatasan infrastruktur jalan, akhirnya hanya kendaraan pribadi yang bisa masuk ke objek wisata ini. Sementara kendaraan seperti bus pariwisata ukuran besar, tidak bisa masuk sampai ke Puncak Green Village.

"Wisatawan yang ke sini (pakai kendaraan besar) biasanya transit. Kalau kemarin ada wisatawan yang kami jemput di Watu Gajah (Gunungkidul), lalu mereka kami antar naik (ke Green Village) pakai minibus," paparnya.

(Usman Hadi/detikTravel)(Usman Hadi/detikTravel)
"Lalu dari keluhan pengunjung juga soal petunjuk arah menuju Green Village atau Flying Fox Mertelu kurang," imbuhnya.

Menanggapi infrastruktur jalan kurang memadai menuju Flying Fox Mertelu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono mengaku bakal berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

"Untuk langkah-langkah selanjutnya, kami perlu berkoordinasi dengan lintas OPD. Tapi waktunya kapan, kami perlu melihat komposisi anggaran (APBD) terlebih dahulu. Terkait infrastruktur jalan menuju objek wisata kita selalu komunikasi (dengan DPU)," terangnya.

Terlepas dari kekurangan infrastruktur jalan ini, Flying Fox Mertelu, salah satu flying fox terpanjang di Asia Tenggara tetap menarik dikunjungi. Jangan khawatir, sebab flying fox yang dikelola BUMDes Mertelu ini fasilitasnya berstandar internasional.

(Usman Hadi/detikTravel)(Usman Hadi/detikTravel)
"Ini salah satu flying fox terpanjang di Asia Tenggara, baru diresmikan Agustus kemarin. Panjang lintasan flying fox ini 625 meter. Wisatawan yang bermain flying fox ini bisa meluncur dengan kecepatan sampai 80 kilometer per jam," ucap Riyadi.

"Satu lagi, para pengunjung jangan khawatir. Karena Flying Fox Mertelu fasilitasnya berstandar internasional, jadi dijamin aman. Seperti teknologi yang dipakai mengadopsi di Prancis, talinya dari Inggris," tambahnya.

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Flying Fox Mertelu, dari Kota Yogyakarta bisa mengambil rute Jalan Yogyakarta-Wonosari menuju arah Patuk Gunungkidul. Dari Patuk akan ada petunjuk arah ke Kecamatan Gedangsari. Setelahnya tinggal mengikuti rute hingga sampai ke Green Village.

(Usman Hadi/detikTravel)(Usman Hadi/detikTravel) Foto: (Usman Hadi/detikTravel)
(krn/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads