Bupati Bantaeng Prof Nurdin Abdullah yang menjadi pembicara di forum Indonesia Creative Cities Confrence ke-3 yang digelar bersama Badan Ekonomi Kreatif, bekerjasama dengan Pemkot Makassar yang menggelar Festival Waterfront City F8, di Hotel Gammara, Makassar, Jumat (8/9/2017), menyebutkan pengelolaan sektor ekonomi kreatif telah meningkatkan pendapatan daerah di bidang pariwisata yang dulunya hanya Rp 34 juta pertahun menjadi Rp 33 miliar.
Selain itu, tambah Nurdin, sektor kuliner yang merupakan salah satu dari 16 sub sektor ekonomi kreatif, misalnya olahan hasil perkebunan, pertanian dan perikanan ikut menyumbang pendapatan daerah Bantaeng. Seperti olahan jagung marning berbagai rasa, minuman coklat hasil olahan coklat batang dari pengembangan kakao dengan kerjasama Pemda Bantaeng dengan Jepang dan tumbuhan kopi yang bisa langsung dicicipi di kawasan ruang publik Pantai Seruni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu pula, Nurdin menganggap sebuah daerah yang memiliki potensi ekonomi kreatif harus ditunjang dengan konektivitas ke daerah tersebut. Nurdin mencontohkan potensi ekonomi kreatif di Kepulauan Spermonde di Makassar yang indah dengan pasir putih dan hasil perikanannya, namun tidak ditunjang dengan kemudahan akses transportasi ke kepulauan tersebut.
"Kreativitas akan muncul tergantung pada lingkungan fisik yang sudah dibangun, bagaimanapun kreatifnya kalau akses ke sana susah, percuma saja. Ujungnya ada pada infrastruktur, kita bicara 'Smart City' tapi jalanannya rusak, seperti Makassar, punya pulau cantik tapi masalahnya akses, konektivitas," kata Nurdin yang juga berstatus Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Hasanuddin ini.
"Coba kalau ini dibangun, pasti tumbuh kreativitas orang pulau. Tinggal ikut teknologi, seperti ada olahan ikan, ikan asin kerapu, orang akan datang kembali lagi, bukan mau lihat pulaunya lagi, tapi ada makanan khas yang mereka cari," imbuhnya.
Terkait kegiatan ini, Ketua Panitia ICCC ke-3 Arief Budiman menyebutkan, konferensi ini dihadiri pemimpin kota-kabupaten, penggiat kota kreatif, jejaring kota kreatif dunia dan Asia Tenggara, untuk penguatan antar kelembagaan yang lengkap dan menyeluruh dengan terciptanya sinergitas kota-kota kreatif.
Konferensi ini dihadiri 600 peserta dari 4 ragam aktor kota kreatif, yaitu 100 orang dari pemda, 150 orang dari kalangan dosen dan mahasiswa, 200 pelaku usaha kreatif dan 150 orang dari komunitas kreatif se-Indonesia.
"Kita mengajak bagi kalangan pemerintahan, akademisi, pelaku usaha dan komunitas kreatif, aktif bersinergi, berkarya bersama menggerakkan kabupaten-kota kreatif dan memicu lahirnya komunitas kota kreatif lainnya di Indonesia," tutup Arief. (krn/krn)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi