Indonesia berharap adanya kenaikan tajam jumlah turis muslim dari China dalam beberapa bulan ke depan. Ini menyusul suksesnya kunjungan perdagangan ke negara tersebut.
Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Halal Kementerian Pariwisata Indonesia memimpin delegasi beranggotakan agen perjalanan dan pebisnis dalam program misi penjualan ke tiga wilayah utama di China untuk memamerkan dan mempromosikan wisata halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan ke China ini merupakan inisiatif yang dilakukan Kemenpar untuk mencapai target 20 juta wisman di tahun 2019, termasuk lima juta pengunjung Muslim. Suksesnya kunjungan ke Xi'an, Yinchuan dan Beijing ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada lonjakan kunjungan turis muslim yang signifikan dari China, dalam beberapa bulan ke depan untuk mencapai angka 2,4 juta.
"Pasar China sudah menjadi pasar internasional bagi kita. Tapi kunjungan ini menunjukkan masih ada potensi besar yang bisa kita eksplorasi. Selama kunjungan tersebut, kami juga meletakkan dasar untuk menjalin hubungan yang kuat dengan sejumlah asosiasi Industri Halal, Kamar Dagang Pangan Halal China dan beberapa komunitas Muslim China di Xi'an, Yinchuan, dan Beijing," imbuh Sofyan.
Selain melakukan presentasi dan seminar, delegasi perdagangan Indonesia juga mengembangkan kemitraan strategis dengan masyarakat lokal, kelompok bisnis Muslim dan asosiasi halal nasional untuk membantu memperkuat hubungan ekonomi, pariwisata dan perdagangan antar kedua negara.
"Kunjungan ini sangat berharga bagi kami karena lebih dari 300 perusahaan yang fokus pada industri halal di negara ini hadir. Mereka mewakili jutaan keluarga Muslim China yang saat ini memilih Malaysia sebagai destinasi liburan," ucap Sofyan.
Sofyan menambahkan, bahwa rekan-rekannya dari China sangat tertarik dengan prospek 10 destinasi 'Bali Baru', serta banyaknya destinasi wisata halal dan infrastruktur yang kuat di seluruh Indonesia.
"Hubungan ini sangat penting bagi keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang kami. Kami percaya, bahwa kami telah mengembangkan beberapa kemitraan strategis yang sangat kuat sebagai hasil dari kunjungan tersebut," ujar Sofyan.
Data Kemenpar menyebut, dari tahun 2013 sampai 2016, sektor wisata halal telah berkembang secara signifikan dan menunjukkan kenaikan hingga 15,5%.
Awal tahun ini, Indonesia juga berhasil memperbaiki rangking selama 2 tahun berturut-turut, menempati posisi ketiga sebagai destinasi liburan halal terbaik dalam Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2017.
Indonesia berambisi menjadi destinasi nomor satu dunia untuk Wisata Halal. Nilai pasar Wisata Halal yang berkembang pesat ini, diperkirakan mencapai US$ 243 miliar pada tahun 2021. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour