Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah memamerkan keindahan alam Sabang sebagai salah satu destinasi wisata di Tanah Rencong. Daerah titik nol kilometer Indonesia ini juga disebutnya memiliki lokasi untuk investasi kelas dunia.
Hal ini disampaikan Nova saat menghadiri seminar tentang pengembangan wisata Sabang yang digelar oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta. Kegiatan bertajuk 'National Seminar On Science Technology For Sabang Marine Tourism Development And The 4th International Workshop On Sato Umi' tersebut berlangsung selama dua hari yaitu pada 5-6 Oktober di Gedung BPPT Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di sektor pariwisata, kata Nova, Sabang juga memiliki potensi sebagai kawasan investasi berkelas dunia. Hal tersebut karena didukung oleh letak geografisnya yang sangat dekat dengan jalur internasional.
"Posisi ini menempatkan Sabang sebagai salah satu kawasan maritim yang layak dikembangkan sebagai poros maritim nasional," jelas Nova.
"Di masa depan kita berharap Sabang bisa menjadi gerbang investasi di wilayah barat Indonesia. Sabang dapat pula memposisikan dirinya sebagai buffer zone bagi kapal-kapal kontainer atau kapal-kapal kargo lainnya yang melalui Selat Malaka dan Samudera Hindia," ungkap Nova.
Menurut Nova, Sabang memiliki persyaratan lebih dari cukup untuk memenuhi kriteria pembangunan empat proyek utama sektor prioritas nasional, yaitu pariwisata, perikanan, industri dan perdagangan serta jasa pelabuhan.
"Boleh jadi sektor pariwisata adalah langkah awalnya," jelasnya.
Seminar yang digelar ini bertujuan untuk mensosialisasikan program Sail Sabang dan Pengembangan Wisata Bahari Indonesia. Selain itu juga mendiseminasikan konsep Sato Umi untuk mendukung Program Pengembangan Budidaya Perikanan dan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan di kawasan pesisir secara berkelanjutan di Indonesia.
Acara tersebut turut menghadirkan Keynote Speech of Sato Umi Development for Sustainable Aquaculture, Ecotourism and Coastal Management Prof Dr Tetsuo Yanagi International EMECS Center, Professor Emeritus of Kyushu University, Japan. (krn/krn)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo