Perhatian! Menteri Susi Imbau Hati-hati Pakai Fin Agar Tidak Rusak Karang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Perhatian! Menteri Susi Imbau Hati-hati Pakai Fin Agar Tidak Rusak Karang

Shinta Angriyana - detikTravel
Kamis, 26 Okt 2017 16:55 WIB
Foto: Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti (Lamhot Aritonang/detikcom)
Ambon - Untuk traveler yang gemar berpetualang di dalam laut, ada imbauan khusus dari Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. Apa kata menteri nyentrik tersebut?

Baru-baru ini, beredar video Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang memberikan imbauan kepada diver yang gemar menyelami laut Indonesia. Video tersebut diunggah oleh pengguna Instagram @mr_praditya.

Dilihat detikTravel, Kamis (26/10/2017), klip berdurasi 1 menit itu berisi gambar Menteri Susi di sebuah kapal berlokasi di Banda Neira dengan seorang laki-laki di sampingnya. Susi mengomentari karang yang rusak terinjak fin (sepatu katak) para traveler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hari ini melihat bagaimana beberapa karang-karang itu yang cantik, botak-botak dan hancur patah-patah karena diinjak oleh fin-fin Anda," ucap Susi.

Saksikan video 20detik tentang imbauan Menteri Susi soal karang di sini:

[Gambas:Video 20detik]

Dalam video ia juga mengimbau agar traveler berpikir panjang sebelum memakai fin. Sepatu katak jika dipakai sembarangan, justru bisa merusak karang karena terinjak.

"Ke depan untuk 50 meter dari pinggir karang mestinya tidak perlu pakai fin. Kalau Anda diver, tidak boleh malas berenang. Berenang itu bergerak, sehat. Yang pakai snorkel juga tidak perlu pake fin. Anda bisa jalan, bisa berenang," imbaunya.

Per tanggal 26 Oktober 2017 pukul 15.59 WIB, video tersebut telah mendapat 517 likes dan sudah ditonton 9.516 pengguna Instagram.

Susi juga mengimbau sepatu katak dipergunakan sebagai mana mestinya, yaitu diving di kedalam lebih dari 20 meter. Kalau hanya di permukaan dan dekat terumbu karang, Susi meminta para traveler tidak memakai fin.

"Kalau tidak nanti semua karang Anda rusak. Sayang, nanti Anda tidak melihat keindahan. Fin itu tidak perlu kecuali Anda diving di bawah 20 meter. Di atas 10 meter tidak perlu pakai fin," kata Susi.

Seperti yang diketahui, terumbu karang merupakan hewan yang hidup di dalam laut dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhannya tidak lebih dari 1 cm. Apabila terkena penyakit, karang bisa melakukan bleaching hingga satu koloni kemudian mati.


Pesan tante susi buat para titisan planet NAMEC yang suka injek2 karang, duduk2 di karang , selfie sambil pegang2 karang..!! ."DAN KALAU LO KETEMU ADA ORANG UDAH PAKAI FINS DARI PANTAI SAMBIL JALAN MENUJU KE LAUT BERARTI DIALAH SALAH SATU TITISAN DARI PLANET NAMEC" πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„ #freediverindonesia #bali #photounderwater #photooftheday #underwater #nusapenida #travel #travelphotography @instagood #mantapoint #mantaray #free #friends @balichannel #animal @nadinelist #goprooftheday @katanyavidgram #gopro #janganlupabahagia #mrpraditya #goals #indonesianoceanpride #indonesia #explore @instagood #life @angels.of.the.sea @omersub_official @susipudjiastuti115 @susipudjiastuti @jokowi

A post shared by yudha praditya rizki s (@mr_praditya) on Oct 22, 2017 at 5:33pm PDT

(wsw/fay)

Hide Ads