Tak hanya wisatawan yang mengeluh dengan adanya pembangunan infrastruktur publik di puncak Kawah Ijen, beberapa komunitas fotografi di Banyuwangi juga menyayangkan adanya pembangunan pagar, pendopo dan toilet di puncak gunung setinggi 2443 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu.
Kecantikan Ijen sedikit berkurang dengan adanya bangunan tersebut. "Pastikan sangat mengganggu keindahan Ijen saat di foto. Kita sangat menyayangkan pembangunan itu," ujar Arief Siswandhono, landscaper Ijen kepada detikcom, Jumat (3/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Keinginan kita ya pembangunan berhenti. Tapi kita tidak bisa lawan birokrat yang sudah maunya begini," tambah ketua Komunitas Foto Hitam Putih ini.
Yang paling merusak pemandangan, kata Arief, adalah pembangunan infrastruktur pagar sepanjang 163 meter yang berada pas di pinggir bibir kawah. Pastinya akan mengurangi keindahan.
"Kenapa tidak dipagar dengan kayu saja. Kan lebih alami jika pakai kayu. Tidak beton seperti itu. Seperti di Tangkuban Perahu kan kelihatan alami dan asri," tambah penghobi fotografi ini.
![]() |
Hal yang sama diungkapkan oleh Nur Kholil, Ketua Banyuwangi Photografi Comunity. Dirinya mengaku mendapatkan banyak keluhan dari pencinta fotografi se-Indonesia.
"Sudah banyak yang telepon saya terkait dengan pembangunan itu. Mereka semua menyayangkan. Kenapa kok bisa seperti itu," tambahnya.
Pihaknya memwacanakan akan menggelar pameran tentang Ijen. Pameran ini akan berisi tentang keindahan Ijen sebelum dan sesudah pembangunan.
"Masih wacana. Tapi alangkah baiknya jika hal itu di komunikasikan. Kalau sudah terlanjur ya bagaimana bisa menyesuaikan keindahan Ijen," tambahnya.
![]() |
BBKSDA Jatim sedang melakukan pembangunan infrastruktur publik di puncak Ijen dan areal parkir Paltuding. Untuk di Paltuding, BBKSDA juga melakukan pembangunan beberapa gedung. Ini sebagai penunjang fasilitas wisatawan, diantaranya Tourist Information Center (TIC), pembangunan musholla dan masih banyak lagi.
Anggaran yang dikucurkan pada pembangunan tahap awal ini senilai Rp 5 miliar. Sementara tahap kedua akan dilakukan pada tahun 2018. Sementara total anggaran rampung pengerjaan proyek BBKSDA Jatim mencapai Rp 13 miliar. (wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum