Hal ini disampaikan Direktur German National Tourist Office ASEAN, Chun Hoy Yuen dalam obrolan kepada media di Paulaner Brauhaus, Jakarta, Kamis (16/11/2017). Menurut dia GNTO ASEAN dalam setahun terakhir ini ingin menggarap serius para traveler ASEAN.
"Dalam 2-3 tahun terakhir kami menyadari ada potensi besar. Wisatawan ke Jerman dari ASEAN itu paling banyak dari Indonesia, 110.000 orang pada 2016. Malaysia saja cuma 72.000 orang," kata Yuen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Yang kekinian, ada yang ke Berlin lalu ke Polandia dan Republik Ceko. Tidak hanya mereka yang pakai travel agent, Yuen melihat meningkatnya jumlah Free Independent Traveler (FIT) dari kalangan milenial.
"Traveler milenial itu mencari pengalaman, bukan tempat yang itu-itu saja. FIT itu segmen tersendiri. Kami menyambut semua jenis traveler. Target GNTO adalah membuat turis Indonesia tinggal lebih lama di Jerman, dari 2-3 hari menjadi 5 hari. Banyak yang bisa dijelajahi," kata dia.
Pun demikian dengan pertumbuhan traveler muslim dan tren wisata halal. Yuen mengatakan Jerman tidak menyiapkan secara khusus soal wisata untuk umat Islam, namun dia menjamin traveler muslim tidak mengalami kesulitan di Jerman karena banyak imigran Turki, yang artinya banyak masjid dan makanan halal.
![]() |
"Makanan halal tidak sulit untuk ditemukan, apalagi di kota besar. Kalau tidak tahu, tinggal tanya saja kepada warga lokal," jelasnya.
Untuk tahun 2018, GNTO akan mempromosikan wisata kuliner Jerman untuk memikat traveler Indonesia. Kampanye #EnjoyGermanFood: Culinary German 2018 akan memperkenalkan destinasi-destinasi dengan makanan khas Jerman sepanjang tahun.
"Kami ingin memperkenalkan beragam gaya masakan dari berbagai daerah di Jerman. Dari tempat yang sederhana sampai restoran gourmet," pungkas Yuen.
(fay/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum