Pantauan detikTravel, Senin (27/11/2017) malam kemarin, para turis terlihat ramai menikmati jalanan ramai di Legian. Mereka berlalu lalang di trotoar jalan. Ada pula mereka yang berada di di kafe-kafe sepanjang jalan Legian, asyik nongkrong dan sebagian berjoget riang. Bahkan sepanjang jalan Legian dan Kuta terlihat macet. Ini menggambarkan seolah mereka tak terasa terganggu dengan kabar meletusnya Gunung Agung.
"Sejak sore sampai sekarang ya ramai gini di Legian. Sore tadi saat sunset juga ramai di pantai Kuta. Mereka tidak khawatir dengan adanya kabar Gunung Agung meletus," ujar Made Karma, salah satu guide di Pantai Kuta, kepada detikcom, Senin (27/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bahaya abu kan tergantung arah mata angin. Sementara kalau hujan batu atau bahaya lain kan jauh dari lokasi," tambah Made.
Pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menunjukkan aktivitas Gunung Agung meningkat dari hari ke hari. Erupsi pertama terjadi pada 21 November 2017 dan aktivitasnya terus meningkat.
"Hari ini terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung, baik dilihat dari data instrumen maupun dari visual. Dari pengamatan visual sudah kelihatan letusan yang pertama pada 21 November yang diikuti dengan lontaran abu vulkanik. Kemudian beberapa kali erupsi atau letusan hingga ketinggian yang terakhir itu mencapai 3.400 meter dari puncak," kata Kepala PVMBG Kasbani dalam keterangan tertulis, Senin (27/11/2017) kemarin.
Selama 1 minggu ini, aktivitas Gunung Agung terpantau meningkat. Selain aktivitas vulkanik, aktivitas kegempaan tremor sering terjadi. (aff/wsw)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Banjir Besar, KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar