Memiliki sejarah panjang sebagai kota tambang, Sawahlunto telah menjadi produsen batu bara sejak zaman pendudukan Belanda di tahun 1850 silam. Namun layaknya sumber daya alam, batu bara tidak dapat digali selamanya dan bisa habis. Fakta itu pun menjadi alasan bagi Pemerintah Sawahlunto untuk mengembangkan wisata tambang.
Menggandeng perusahaan Bukit Asam (PT BA) yang telah malang melintang di sektor tambang Sawahlunto, Pemerintah setempat memiliki visi misi untuk memajukan wisata tambang di tahun 2020 mendatang. Hal itu pun diungkapkan dalam Diskusi Nasional Pariwisata Sawahlunto di Aula Diklat ESDM Ombilin Sawahlunto, Kamis (30/11/2017). Turut hadir pihak Kemenpar, perwakilan PT BA, Walikota Sawahlunto, sutradara Garin Nugraha hingga stakeholder terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Wacana untuk menjadikan Sawahlunto sebagai kota wisata tambang pun sudah bergulir dari tahun 2001 silam dengan target kesiapan pada tahun 2020 mendatang. Sejumlah objek wisata terkait tambang hingga bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Sawahlunto juga akan dibenahi agar lebih menarik.
"Daerah lain baru berpikir, kita sudah berbuat. Batang lunto nanti wisata 24 jam, Masjid Agung kita jadikan museum agama nanti, menara cerobong asap itu 85 meter kita perbaiki bisa kita wujudkan pembambangunannya, pungkas Ali.
Upaya Walikota Sawahlunto untuk memajukan wisata tambang di kotanya juga didukung penuh oleh pihak PT BA yang diwakili oleh Saptanto Sarwo Basuki. Ia menyadari kalau suatu hari batu bara akan habis, perlu ada upaya lain agar Sawahlunto bisa terus hidup dan tidak menjadi kota mati setelah aktivitas penambangan usai.
"Kota Sawahlunto punya sejarah panjang yg tak dapat dipisahkan dengan PT BA, khususnya tambang. PT BA menyadari batu bara suatu saat akan habis, kita gak mau Sawahlunto jadi kota mati karena tidak ada aktivitas pertambangan. Kita akan bahu membahu bagaimana regulasinya potensinya agar bisa mengembangkan pariwisata ini ujungnya demi kemakmuran masyarakat," ujar Saptanto.
![]() |
"PT BA tidak akan pernah meninggalkan Sawahlunto dan banyak situs PT BA yang kini sudah jadi heritage," ujar Saptanto.
Turut hadir dalam acara diskusi ini adalah Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir Abdullah. Mewakili Menpar Arief Yahya, ia melihat kalau Sawahlunto memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan.
"Munculnya Sawahlunto sebagi salah satu destinasi wisata yang tidak lagi diragukan potensi alam, budaya dan heritagenya membanggakan. Kami ingin lihat Sawahlunto ini muncul dengan program startegis," ujar Tazbir.
Acara diskusi Diskusi Nasional Pariwisata Sawahlunto yang diselenggarakan oleh PT BA ini pun menjadi ajang bertukar pikiran antar Pemerintah dan stakeholder terkait di bidang pariwisata. Semoga ke depannya Sawahlunto bisa memajukan wisata tambang sebagai magnet bagi para wisatawan baik di dalam dan luar negeri. (rdy/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia