Meletusnya Gunung Agung pada 27 November 2017 lalu berdampak pada penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai selama dua hari. Penutupan salah satu gerbang masuk Pulau Dewata itu memberikan efek drastis terhadap pariwisata di Bali.
"Data kedatangan penumpang pada hari pertama Bandara I Gusti Ngurah Rai dibuka, tanggal 29 November 2017 lalu, hanya 17 orang dari luar negeri dan 21 orang domestik," kata Sekretaris Bali Tourism Board, Gilda Sagrado kepada detikcom, Selasa (5/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka kedatangan ini terus naik setiap harinya menjadi 3.800 orang, 4.200 orang, 4.500 orang, dan tercatat per hari Minggu (3/12) menjadi 5.190 orang," ujar Gilda.
Walau industri pariwisata di Bali sempat terganggu karena erupsi Gunung Agung, jumlah kedatangan yang meningkat menunjukkan Pulau Dewata masih diincar para pelancong dari berbagai belahan dunia. Optimisme industri pariwisata di Bali menunjukkan angka turis asing dan domestik akan terus meningkat di bulan high season ini.
"Angka nyata kedatangan wisatawan mancanegara ini menjadi indikator pariwisata di Bali sempat mengalami dampak penutupan bandara. Namun permintaan atau demand untuk berwisata di Bali masih tetap tinggi," ucap Gilda.
Sementara itu, data dari Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai menunjukkan peningkatan kedatangan penumpang domestik dan internasional. Per Senin (4/12) kemarin, tercatat kedatangan penumpang domestik sebanyak 8.041 orang dan penumpang internasional 7.314 orang. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum