Soal destinasi digital ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata IV 2017 di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
"Yang tak biasa itu destinasi digital, yang saya harapkan bisa jadi differentiating Indonesia. Destinasi untuk kaum milenial, contohnya destinasi yang instagramable," ujar Arief.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah membuat tujuh dan tujuh-tujuhnya membludak," kata Arief.
Ketujuh tempat itu adalah Pasar Pancingan di Lombok, Pasar Mangrove di Batam, Pasar Karetan di Semarang, Pasar Siti Nurbaya di Padang, Pasar Tahura di Lampung, Pasar Kaki Langit di Yogyakarta dan Pasar Baba Boentjit di Palembang.
"Setiap kita luncurkan selalu jadi trending topic. Ternyata memenuhi kebutuhan milenial, esteem need, kebutuhan untuk diakui," tuturnya.
Dalam paparannya, 'kids zaman now' itu 70% eksis di dunia maya. Saat liburan tak jarang untuk banyak foto-foto objek wisata juga kuliner, yang kemudian diunggah ke media sosial seperti Instagram. Dengan foto yang diunggah ke media sosial, bisa jadi cara berbagi informasi soal keindahan atau keunikan suatu destinasi.
"Kalau kita berhasil, semakin digital semakin global. Kita harapkan destinasi digital ini akan mengglobal. Tahun depan kita akan membuat 100 destinasi digital," kata Arief.
"Bagi anak-anak muda, terutama Genpi silakan untuk membuat destinasi digital dan ini akan sangat bagus menghidupkan suatu area tertentu, dan bisa dipasarkan ke luar," imbuhnya. (rdy/rdy)












































Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons