"Target tidak tercapai. Kalau target provinsi tercapai yakni 5,5 juta orang, tapi nasional nggak. Targetnya 6 juta orang wisman," kata Menpar Arief Yahya di kantor Bali Tourism Board, Jl Raya Puputan, Denpasar, Bali, Senin (18/12/2017) petang.
Tak tercapainya target itu dinilai akibat dari erupsi Gunung Agung yang menjadi perhatian dunia. Padahal, jika erupsi tidak terjadi maka target itu bisa dengan mudah dicapai Pulau Dewata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Arief menyatakan, pemerintah menyiapkan dana Rp 100 miliar untuk recovery sektor pariwisata Bali. Dana itu akan digunakan untuk promosi besar-besaran dalam bentuk penjualan produk.
"Jadi untuk recovery, karena sudah diumumkan status Bali keseluruhan adalah level 2 atau waspada, kecuali radius 8-10 kilometer dari kawah Gunung Agung, anggarannya Rp 100 miliar untuk promosi," ucap Arief.
"Lebih banyak ke selling, kalau dulu branding dengan iklan-iklan, tapi sekarang selling langsung, menjual seperti diskon, dan ini promosi di domestik serta internasional," pungkasnya.
Sehingga, dengan upaya pemulihan kembali ini, pariwisata Bali mampu mencapai target jumlah wisman di 2018. Target jumlah wisman itu adalah sebanyak 7 juta orang.
"2018 Targetnya 7 juta wisman untuk Bali. Nggak boleh turun karena bangsa ini kalah jauh. Malaysia itu 25 juta wisman per tahun, Thailand 32 juta wisman. Bangkok sendirian saja bisa 18 juta wisman, mengalahkan Bali. Padahal Bangkok itu kota dan di sini pulau. Jauh lebih (indah) apapun Bali daripada Bangkok," ungkap Arief. (fay/fay)












































Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada
Temuan Kemenhut Soal Kerusakan Hutan Sumatera, Bukan Cuma Faktor Cuaca