Pengunjung Membeludak, Pengelola Candi Borobudur Tambah 3 Loket Baru

Magelang - Candi Borobudur selama liburan Natal ini diserbu pengunjung. 3 Buah loket baru disiapkan guna mengantisipasi jumlah pengunjung yang membeludak.

PT Taman Wisata Candi Borobudur (PT TWCB) menambah tiga loket baru untuk penjualan tiket wisatawan nusantara (wisnus) selama masa ramai libur panjang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2018. Tiga loket baru tersebut ditempatkan di lapangan Desa Kujon atau di sisi Barat Candi Borobudur.

"Loket wisnus tadinya ada sembilan di maingate, kemudian ditambah tiga jadi dua belas. Sejak tanggal 24 Desember 2017 kemarin, kita tambah lagi tiga loket di Lapangan Kujon, total keseluruhan ada 15 loket," jelas Kepala Divisi Pelayanan PT TWCB, Ay Suhartanto, kepada detik.com, di Borobudur, Senin (25/12/2017).

Selain untuk wisnus, loket untuk wisatawan mancanegara juga tersedia sebanyak dua loket di sisi Selatan maingate. Ay menyebutkan, sejak tanggal 16 Desember kemarin, jumlah pengunjung mengalami peningkatan signifikan dan berdampak pada penumpukan di loket.

"Sejak tanggal 16 kemarin sudah terlihat ada penambahan pengunjung dari tadinya 8 ribu per hari menjadi 16 ribu. Sebelumnya pengunjung didominasi pelajar karena bersamaan dengan libur sekolah, tapi sekarang sudah mulai terlihat pengunjung rombongan keluarga," terangnya.

Terkait dengan penambahan loket, menurutnya, bertujuan untuk membuat pengunjung nyaman dan tidak berdesak-desakan. Loket di lapangan Desa Kujon telah dibuka sejak tanggal 23 Desember 2017 kemarin hingga masa ramai selesai, atau tanggal 1 Januari 2018.

"Pengunjung yang membeli tiket lewat Kujon, nanti masuknya juga lewat sisi Barat Candi atau diantara pintu 9 dan pintu 10, tidak lewat maingate. Pengunjung bisa memilih jalan kaki, atau naik kereta mini yang disediakan tapi berbayar Rp7500," urai AY Suhartanto.

Selama mengunjungi Candi Borobudur, AY menghimbau agar para wistawan tidak terlalu lama berada di atas candi. Selain itu, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi, seperti dilarang duduk di stupa, corat coret batuan, teriak-teriak, membawa binatang peliharaan, dan sebagainya.

"Kami sudah memasang baliho di sejumlah titik. Petugas juga terus mengingatkan pengunjung melalui pengeras suara," katanya. (wsw/wsw)