Traveling Itu Bagus Untuk Fisik dan Mental, Ini Alasannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Traveling Itu Bagus Untuk Fisik dan Mental, Ini Alasannya

Shinta Angriyana - detikTravel
Senin, 29 Jan 2018 17:30 WIB
Foto: Ilustrasi Traveling (Thinkstock)
Jakarta - Traveling jadi kegiatan asyik untuk lepas dari rutinitas atau bahkan sampai jadi profesi. Sebenarnya, apa saja manfaat traveling?

Bukan hanya sekedar gaya hidup, traveling atau melancong kini sudah jadi kebutuhan primer sebagian orang. Tidak ada salahnya memang, malah banyak manfaatnya.

Lalu, apa saja kelebihan traveling bagi fisik dan mental? Dilansir detikTravel dari Curiosity, setidaknya ada 6 manfaat yang bisa kamu ambil dari traveling. Berikut selengkapnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Membuat tubuh lebih sehat

Meskipun terlihat melelahkan nan menyenangkan, nyatanya traveling bisa berpengaruh kepada kondisi tubuh yang prima. Meskipun secara ilmiah belum terbukti sepenuhnya, tetapi ada salah satu faktor yang menyatakan bahwa pergi ke berbagai dunia membuat fisik lebih sehat khususnya untuk jantung dan otak.

Bahkan, menurut riset yang dilakukan The Global Commision on Aging and Transamerica Center for Retirement Studies, kinerja kognitif saat traveling sama baiknya seperti bermain puzzle.

Mereka juga menjelaskan, wanita jarang berlibur (6 tahun sekali) memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung koroner dibandingkan dengan wanita yang berlibur setidaknya 2 kali setahun. Sedangkan, pria yang tidak melakukan liburan tahunan terbukti memiliki risiko kematian 20 persen lebih tinggi dan sekitar 30 persen lebih besar risiko kematian akibat penyakit jantung.

2. Belajar bahasa baru

Belajar paling baik, adalah belajar sembari melakukannya. Begitupun saat traveling ke luar negeri, traveler secara tidak langsung akan menyerap dan mempelajari bahasa baru.

Terlebih jika ke negara yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Kosakata baru secara tidak langsung akan terserap otak dan membuka pengetahuan yang anyar.

3. Membangun empati

Merasa diri sendiri sebagai orang yang individualis atau egois? Cobalah pergi traveling.

Saat traveling, apalagi bersama kerabat atau orang baru, traveler harus mendahulukan kepentingan bersama. Secara tidak langsung, akan membuang ego diri sendiri dan lebih menghargai pendapat orang lain.

4. Memperkuat mental

Pergi traveling, artinya ke luar dari zona nyaman sementara. Ini adalah tantangan baru yang berbeda dari rutinitas biasanya.

Melakukan reservasi penginapan, penerbangan, mencari destinasi atau bahkan ketinggalan pesawat, tersesat di jalan akan menjadi hal baru bagi para pelancong. Secara tidak langsung, ini akan memperkuat mental dan daya tahan terhadap diri sendiri.

5. Meminimalisir risiko depresi

Meskipun kendala-kendala traveling tidak jarang membuat stress, namun ternyata pergi ke tempat baru dan berbeda dapat meminimalisir risiko depresi.

Ada studi yang juga menyatakan bahwa orang yang sering pergi berlibur akan mengurangi rasa depresi, lelah dan ketegangan. Orang-orang yang pergi traveling juga dikenal lebih puas terhadap pernikahan dan karirnya.

6. Meningkatkan kreativitas

Tersesat di jalan, maka kamu harus mencari jalan pulang. Ketinggalan pesawat, maka harus cari cara demi mendapatkan penerbangan selanjutnya. Hal-hal tersebut membutuhkan kreativitas untuk memecahkan masalah.

Kinerja otak sama halnya dengan otot tubuh. Otot akan lebih terbentuk ketika melakukan latihan atau exercise. Maka, begitupun dengan pemikiran kreatif. Traveling bisa menjadi media untuk membangun dan melatih kreativitas. (sna/fay)

Hide Ads