Menuju ke Pantai Pink di Desa Sekaroh, Kecamatan Jero Waru, Kabupaten Lombok Timur memang penuh tantangan, karena mesti lewat jalan berbatu. Musim hujan membuat akses jalan menuju Pantai Pink makin rusak parah penuh lumpur ala medan off road.
"Kami kan hidup dari wisata. Kalau jalan hancur begini banyak wisatawan yang balik lagi tidak mau datang," keluh Kepala Desa Sekaroh, Mansyur (45) kepada detikTravel, Sabtu (17/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita swadaya saja. Semua demi Pantai Pink. Kita peduli dengan infrastruktur, ini dululah dibenahi," kata Mansyur.
Kepala Desa Sekaroh, Mansyur (Fitraya/detikTravel) |
Warga pun demi wisatawan yang mau liburan panjang, memperbaiki jalan seadanya dengan cara patungan membawa pasir batu dari Gunung Bunta, Lombok Tengah. Biayanya Rp 400.000 satu dump truck. Belum diketahui sudah berapa dump truck terpakai.
"Kami warga desa masih bisa gotong royong. Yang tidak punya uang, bantu tenaga," kata Mansyur.
Dia sungguh berharap hancurnya akses ke Pantai Pink jadi perhatian pemerintah. Mansyur berharap pemerintah mendengar curhatan warga desa.
Kendaraan yang tertahan karena jalan rusak (Fitraya/detikTravel) |
Benar saja, ketika sampai ke Pantai Pink, suasana jadi lebih sepi. Kondisi ini pun dikeluhkan wisatawan. Jalan berlumpur parah membuatnya takut.
"Tadi serem juga mobil tidak bisa maju, sempat didorong warga juga mobilnya," kata Yuniarsih.
Wisatawan lain bernama Johan memilih untuk menyewa kapal dari Tanjung Luar, demi bisa datang ke Pantai Pink.
"Tadi saya bayar kapal Rp 2 juta," kata dia.
Pantai Pink yang sepi di libur panjang Imlek akibat jalan rusak (Fitraya/detikTravel) |












































Kepala Desa Sekaroh, Mansyur (Fitraya/detikTravel)
Kendaraan yang tertahan karena jalan rusak (Fitraya/detikTravel)
Pantai Pink yang sepi di libur panjang Imlek akibat jalan rusak (Fitraya/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Darurat Bencana-Tanpa Izin Gubernur & Mendagri
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Turis Asing di Kertajati Turun, Dedi Mulyadi: Penerbangannya Kan Nggak Ada