Latar belakang Festival Puncak Papua, seperti dijelaskan Ketua Yayasan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono, adalah adanya kesamaan antara tujuan utama kedua pihak di atas. Kedua, masih sempitnya ruang informasi mengenai Pegunungan Puncak Bintang, Papua.
"Indonesia Mengajar sudah 8 tahun bekerja. 3 tahun ini di Pegunungan Bintang dengan salah satunya ada di SD Inpres Mimin," kata Hikmat di Jakarta Creative Hub, Kamis (1/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai keterlibatan Wanadri karena fokus pegiat alam alam ini adalah mengenai pendidikan walau lebih condong ke alam, petualangan, lingkungan, dan kemanusian. Maka kegiatan FPP dirasa cocok untuk dikolaborasikan.
Dijelaskan Dzaki Tirta, Ketua Festival Puncak Papua dari Wanadri yang juga sebagai Komandan Operasi Dewan pengurus XXV Wanadri, acara FPP terdiri dari tiga bagian.
"Pertama adalah adanya relawan yang tinggal dan akan mengajar di Pegunungan Bintang atau Live-in dari tanggal 9 April sampai awal Mei. Setelahnya akan ada pendakian ke Puncak Mandala dan Yamin," jelas Dzaki
Ekspedisi ini dimulai dari tanggal 15 Mei sampai awal Juni. Akan ada 5 relawan pendaki dan 4 orang Wanadri yang melakukannya Ekspedisi Pendakian Puncak Mandala dan Puncak Yamin.
Terakhir, akan ada Festival Budaya di Oksibil, yakni ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang pada 12 Juni. Kegiatan ini yang nantinya diharapkan menjadi forum interaksi bagi siapa saja, mulai stakeholder setempat hingga pemerintah pusat agar lebih tahu kondisi di lapangan.
Dan masih ada satu lagi, di Jakarta dan Bandung akan ada rangkaian Festival Budaya FPP di bulan Oktober. Acaranya adalah membuka hasil data-data untuk dipaparkan ke masyarakat umum diiringi talkshow, berbagai kegiatan seni, dan pameran. (msl/wsw)












































Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Bandara IMIP Disorot, Morowali Punya Berapa Bandara Sih?