Wujud nyata harmonisnya toleransi antar umat beragama dapat disaksikan pada Parade Cap Go Meh 2018 di Singkawang hari ini. Walau lekat dengan tradisi etnis Tionghoa, nyatanya yang hadir datang dengan berbagai latar belakang suku, agama dan negara.
Karena Cap Go Meh jatuh pada hari Jumat, ada jeda pawai siang hari untuk pelaksanaan Salat Jumat. Turis pun memuji harmonisnya potret umat beragama Singkawang pada parade hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ivone bersama rekan-rekannya (Randy/detikTravel) |
"Salut banget dengan Cap Go Meh yang sekarang, dari segi toleransinya sangat tinggi, dari ritual Cuci Jalan kalau adzan petugas vihara mukul bedug, Cuci Jalan juga berhenti. Hari ini juga, semua kegiatan berhenti total, tidak bersaing suara adzan. Bagaimana pemerintahnya bisa memanage dengan baik," puji Ivone.
Peter, turis dari Malaysia (istimewa) |
"Saya ingin menunjukkan ke masyarakat Malaysia, bahwa di Singkawang itu toleransi beragamanya sangat baik. Karena apa yang saya dengar suku di sini ribut tapi ternyata di sini tidak ribut," ujar Peter.
Pagi tadi sebelum membuka acara, Menag Lukman juga membahas dan mengajak setiap orang untuk saling menjaga tradisi tahunan yang lekat dengan toleransi. Semoga potret keberagaman di Singkawang bisa ditiru dan menginspirasi daerah lainnya di Indonesia. Singkawang hebat!
(rdy/fay)












































Ivone bersama rekan-rekannya (Randy/detikTravel)
Peter, turis dari Malaysia (istimewa)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV