Tanggapan Kementerian Pariwisata Soal Sampah di Laut Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tanggapan Kementerian Pariwisata Soal Sampah di Laut Bali

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 08 Mar 2018 15:28 WIB
Foto: Ratna Suranti (Johanes Randy/detikTravel)
Jakarta - Persoalan sampah yang viral di laut Nusa Penida, Bali, turut menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata. Ini tanggapan mereka.

Video sampah di laut Nusa Penida yang diposting oleh akun Instagram @ourblueplasticplanet mencuri perhatian sekaligus mengundang rasa prihatin, tidak terkecuali dari pihak Kemenpar.

Ditemui detikTravel pada pameran Deep and Extreme 2018 di Hall B JCC, Ratna Suranti selaku Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Bahari Kemenpar ikut buka suara terhadap kondisi di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampah di laut di semua daerah itu sama. Ada saat tinggi sekali, anginnya membawa mereka ke darat. Itu Bunaken juga Nusa Penida juga. Hanya memang kalau di laut terasa sekali, pengawasannya juga susah ya," ujar Ratna.

BACA JUGA: Duh Malunya, Sampah di Laut Bali Jadi Pemberitaan Media Dunia

Dari pihak Pemerintah, sejumlah langkah konkret untuk mengatasi sampah juga telah dilakukan. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Kemenkomaritim, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hingga Kemen LHK.

"Kalau menurut saya Kemenkomaritim dari tahun lalu atau lebih ya sudah mulai menggodok aturan yang untuk menjadikan gerakan sampah jadi gerakan nasional. Contoh kemarin Kemenlhk sudah mengumumkan pengumuman kalau rapat tidak boleh menggunakna botol plastik. Kayaknya dari KKP juga bilang kalau akan jadi isu seluruh indonesia," cerita Ratna.

BACA JUGA: Dari Mana Sampah yang Mencemari Laut Bali?

Terkait kritikan yang banyak diberitakan oleh media asing terkait sampah di laut Nusa Penida, Ratna mengungkapkan hal itu sebagai bentuk kecintaan mereka pada Indonesia.

"Karena sebetulnya ungkapan tentang Bali sampah begini itu kecintaan mereka pada Bali. Mereka mau berbuat, mereka banyak sekali langkah yang dibikin. Menurut saya ini sudah saatnya kita mulai bergerak," ujar Ratna.

BACA JUGA: Kasihan Bali, Korban Sampah Laut

Lebih lanjut, Ratna mengajak semua pihak untuk bersama-sama terlibat untuk menangani sampah dan menjaga lingkungan. Bagai mana pun juga, destinasi wisata yang bersih bebas dari sampah akan menarik minat wisatawan.

"Ketika kita punya keunggulan sebagai pariwisata ramah lingkungan apalagi pariwisata anti plastik, jangan-jangan orang akan datang ke sini hanya untuk partisipasi gerakan," tutup Ratna. (rdy/wsw)

Hide Ads