Dari rilis yang diterima detikTravel, Sabtu (17/3/2018) Festival Ogoh-Ogoh akan dilakasanakan pada hari Minggu (18/3) mulai pukul 14.00 WIB di Sepanjang pantai Lagoon Ancol. Pada festival ini, Ancol akan menghadirkan 6 ogoh-ogoh dengan fragmen/cerita berbeda. Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia, khususnya kebudayaan masyarakat Hindu Darma - Bali dalam perayaan Hari Raya Nyepi dan Tahun baru Saka.
Nama Ogoh-ogoh berasal dari bahasa Bali, Ogah-Ogah yang berarti sesuatu yang digoyang - goyangkan. Ogoh-ogoh ini merupakan karya seni dan kreativitas patung dalam kebudayaan bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala, digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan dan biasanya dalam wujud Raksasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Awal mula pawai ogoh-ogoh adalah merupakan ungkapan angayubagya (rasa syukur) umat Hindu di Bali, atas ditetapkannya Hari Nyepi sebagai Libur Nasional, pada tahun 1983. Tradisi mengarak ogoh-ogoh di Bali dilaksanakan pada hari pengerupukan sehari sebelum Nyepi.
Dalam The 1st Ancol Ogoh-ogoh Festival menampilkan enam ogoh-ogoh yang mengangkat konsep berbeda, ditampilkan dalam paduan seni musik dan seni tari. Tiap ogoh-ogoh akan diusung oleh puluhan pria yang biasa disebut dalam bahasa Bali yaitu Penegen dan diringi dengan iringan musik gamelan khas bali yaitu baleganjur serta dikoreografikan dalam sebuah cerita berpadu dengan tari-tarian Bali. Hal tersebut menyebabkan penampilan setiap ogoh-ogoh melibatkan puluhan sampai dengan ratusan orang, sehingga dalam acara festival di Ancol akan tampil kolosal, melibatkan lebih dari 600 orang pendukung acara. Selain ogoh-ogoh ditampilkan juga tarian kecak.
Festival ini diawali dengan parade ogoh-ogoh yang akan berjalan sepanjang pantai Ancol timur dimulai dari Kuburan Belanda (Ereveld), melintasi jajaran Pantai Lagoon menuju pantai Beachpool, dalam jarak kurang lebih 800 (delapan ratus) meter. Setelah parade dilanjutkan dengan penampilan masing-masing cerita (fragmen) ogoh-ogoh di Pantai Pasir Putih lagoon area depan panggung apung (floating stage). Festival akan ditutup dengan penampilan tari kecak. Selain itu, festival juga didukung oleh puluhan seniman Pasar Seni Ancol yang melakukan kegiatan seni rupa bertemakan keberagaman budaya Indonesia di sepanjang lokasi festival.
![]() |
Bagi pengunjung yang penasaran ingin mengetahui seperti apa tradisi ogoh-ogoh dapat langsung berkunjung ke Pantai Lagoon. Untuk menyaksikan acara ini tidak dikenakan biaya tambahan alias gratis. Pengunjung cukup membayar tiket gerbang ancol bisa langsung melihat seni budaya Bali ini secara cuma-cuma.
"Festival ini terselenggara berkat adanya kerjasama antara Pengelola Taman Impian Jaya Ancol dengan PHDI (Parisada Hindu Darma Indonesia) serta didukung oleh IPHD (Ikatan Pemuda Hindu Darma) wilayah Banten. Ancol Ogoh-ogoh Festival merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Ancol Taman Impian, semoga festival ini dapat menambah pengetahuan dan kecintaan kita akan keragaman budaya Indonesia" ujar Teuku Sahir Syahali, Direktur Rekreasi Taman Impian Jaya Ancol.
Selain kerjasama dengan PHDI dan IPHD, acara ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebagai tempat wisata yang sarat dengan sarana hiburan, Ancol juga selalu ingin menghadirkan nilai-nilai edukasi dan menumbuhkan persatuan dalam keragaman budaya yang ada di Indonesia. Sehingga acara yang disajikan kepada pengunjung dapat bermakna dan memiliki manfaat. (sym/fay)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar