"India itu pasar yang cukup 'gemuk' buat pariwisata Indonesia. Tahun lalu, 2017, mencapai 485 ribu wisman ke tanah air, bertumbuh 30% dari tahun sebelumnya, dalam posisi tidak ada direct flight atau penerbangan langsung dari India ke Indonesia," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada detikTravel, Selasa (24/4/2018).
Arief yang ikut langsung pada penerbangan perdana Garuda Indonesia Denpasar-Mumbai, berterimakasih kepada maskapai nasional tersbeut. Sebab dengan direct flight, tentu akan lebih mendatangkan lebih banyak turis asal India ke Indonesia khususnya ke Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah penduduk India dari data 2016 saja 1,324 Miliar, terbesar kedua setelah China. Selama ini destinasi ourbound mereka ke Singapura, Kuala Lumpur, Thailand, dan Dubai. Mereka yang ke Indonesia selama ini juga terbang via KL, Singapore, dan Bangkok. Karena itu kalau ada direct flight pasti akan lebih cepat bertumbuh," papar Arief.
"Saya berterima kasih kepada Garuda Indonesia yang akhirnya terbang langsung Mumbai-Bali, meskipun baru 2 kali seminggu dan 3 kali seminggu nanti bulan Juli 2018. Sejak tiga tahun lalu, saya sudah minta Garuda Indonesia terbang Mumbai-Denpasar, New Delhi-Jakarta, Chenai-Medan, karena saat itu posisinya per hari sudah mendekati seribu orang wisatawan ke Indonesia. Semoga sukses," tutup menteri asal Banyuwangi itu.
BACA JUGA: Hobi Nyetir, Hamish Daud Ogah Pakai Sopir (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum