Sesuai dengan keterangan pers yang diterima detikTravel, Selasa (1/5/2018), hal itu terlihat dari prosesi peresmian rumah adat Suku Sahu, Jio Talai Padusua di Desa Akelamo Kecamatan Jailolo, Selasa siang.
Disaksikan Bupati Halbar Danny Missy, Ketua Adat Jio Talai Padusua, Robinso Missy, jajaran Forkompimda Halbar, pimpinan SKPD dan tamu istimewa dari Negeri Jiran, Datuk Zulkifli Muhammad, serta perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosesi ini berlangsung di sasadu (rumah adat Suku Sahu), di Desa Akelamo, diawali dengan pengucapan semacam doa dari salah satu perangkat adat.
Tradisi ini dimaknai sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur (dok Pemkab Halmahera Barat) |
Beberapa orang pria yang sudah stand by di atas atap sasadu, menarik wanat (bumbungan) menggunakan tali, Wanat ditarik naik, mengikuti rel yang terbuat dari dua batang pohon bambu.
Prosesi yang diiringi musik tifa dan gong yang dibunyikan dengan cara dipukul ini berlangsung kurang lebih 30 menit. Momen sakral dan langkah ini menarik perhatian warga dan undangan.
BACA JUGA: Liburan ke Jailolo: Dari Naik Bentor Sampai Wisata Kuliner
Bupati Halbar Danny Missy pun mengapresiasi kerja sama warga Desa Akelamo atas didirikannya sasadu tersebut.
Dikatakannya, sasadu sebagai wujud kebudayaan Suku Sahu agar dijaga dan dirawat dengan baik. Agar fungsi dan peran sasadu dapat dirasakan masyarakat.
"Saya minta keaslian sasadu sebagai rumah adat Sahu ini agar dipertahankan, misalnya lantai sasadu jangan dikeraskan dengan semen, alat makan dan minum yang terbuat dari bambu juga dikembalikan, jangan menggunakan alat makan modern," pinta Danny.
Bupati Halmahera Barat dan jajaran terkait (dok Pemkab Halmahera Barat) |
"Desa Akelamo ini dahulunya juga memiliki sasadu, namun setelah itu sempat rumah, hingga lima puluh tahun lamanya, Desa Akelamo tak memiliki sasadu, namun hari ini kita lihat bersama, sasadu Desa Akelamo telah diresmikan," kata Robinso.
Prosesi tersebut diakhiri dengan jamuan makan bersama dan dilanjutkan dengan upacara orom sasadu malam nanti pukul 20:00 WIT, sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. (rdy/krn)












































Tradisi ini dimaknai sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur (dok Pemkab Halmahera Barat)
Bupati Halmahera Barat dan jajaran terkait (dok Pemkab Halmahera Barat)
Komentar Terbanyak
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan
Bandara IMIP Disorot, Morowali Punya Berapa Bandara Sih?