Kata Warga Setempat Soal Mahalnya Wisata Pantai Timang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kata Warga Setempat Soal Mahalnya Wisata Pantai Timang

Kurnia Yustiana - detikTravel
Jumat, 18 Mei 2018 17:15 WIB
Foto: Wisata Pantai Timang di Gunungkidul (astoneng/Instagram)
Jakarta - Wisata Pantai Timang terus berkembang. Namun kini memang untuk wisata ke sana dibutuhkan biaya yang tidak murah.

Pantai Timang di Gunungkidul, DI Yogyakarta, menjadi salah satu objek wisata pilihan bagi traveler lokal hingga mancanegara. Tak sedikit traveler asing yang mulai berwisata ke Timang. Pantai ini tak hanya menawarkan pemandangan cantik, tapi juga sensasi seru naik gondola ke pulau seberang dan kuliner olahan lobster yang mantap.

Walau begitu, tak sedikit traveler yang beranggapan wisata ke Pantai Timang masih tergolong mahal. Ada harga-harga tertentu yang perlu dibayarkan, jika traveler ingin puas wisata di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya saja untuk mencapai Pantai Timang, sekitar 3 km sebelum tiba di pantai traveler bisa naik jeep Rp 350 ribuan atau ojek Rp 50 ribu karena jalanan yang kurang bagus. Setibanya di pantai, traveler bisa memilih mau menjajal wahana apa, seperti gondola PP Rp 150 ribu, menyeberang via jembatan PP Rp 100 ribu, spot foto jembatan Rp 30 ribu dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Lee Kwang Soo Naik Gondola di Pantai Timang, Begini Ekspresinya

Pantai Timang memang dikelola warga setempat. Dari yang awalnya hanya gondola untuk nelayan mencari lobster di Pulau Timang, hingga kini ada jembatan dan spot-spot foto baru, yang membangun pun dari swadaya masyarakat.

"Semua sampai saat ini adalah swadaya masyarakat. Timang seperti ini, ini adalah hasil karya buah tangan dari warga kami sekitar," ujar Wasiman, warga setempat yang kini mengelola Kedai Lobster Pak Sis Pantai Timang, dalam perbincangan via telepon dengan detikTravel, Jumat (18/5/2018).

Menurutnya warga setempat bekerjasama menyediakan fasilitas untuk wisatawan di Pantai Timang. Namun, dikembalikan ke traveler masing-masing, apakah ingin menggunakan fasilitas tersebut atau tidak. Tak ada paksaan.

"Kalau nggak mau naik jeep bisa masuk, bisa bawa mobil atau motor sendiri. Jadi untuk jeep tidak diharuskan, ojek pun tidak dipaksa. Semuanya kembali kepada tamu-tamu yang datang. Kami di sini hanya menyiapkan, menyervis barangkali ada turis atau wisatawan yang berminat dengan yang kami tawarkan," jelasnya.

(ucajayusa/Instagram)(ucajayusa/Instagram)
Ia mengatakan bahwa saat ini memang belum banyak campur tangan pemerintah dalam mengatur wisata Pantai Timang. Namun kalau ke depannya ada pembenahan sistem, warga setempat tetap terbuka akan berbagai kemungkinan yang ada.

"Kalaupun ada kekurangan, kami saat ini baru swadaya masyarakat. Belum begitu intens dari pemerintah yang mengatur ini. Barangkali nanti kalau ada pembenahan, itu nggak menutup kemungkinan semuanya akan dirubah," kata Wasiman.

Terkait masih belum maksimalnya fasilitas untuk wisatawan di Pantai Timang, meskipun harga tiketnya terbilang mahal, pengelola terus berusaha melakukan pembenahan.

"Saat ini semua kekurangan yang ada di Pantai Timang perlahan-lahan akan kami benahi. Semuanya tidak menutup kemungkinan sistem akan berubah seperti apa. Itu kan tergantung nanti kesimpulannya antara warga, pelaku wisata, dengan pemerintah," ucapnya.

"Semuanya terus berbenah. Apa-apa yang bisa menarik minat wisatawan, terutama saat ini wisatawan asing sasarannya," imbuhnya. (krn/aff)

Hide Ads