Kenapa Indonesia Harus Gencarkan Wisata Halal?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenapa Indonesia Harus Gencarkan Wisata Halal?

Shinta Angriyana - detikTravel
Selasa, 05 Jun 2018 22:35 WIB
Kemenpar luncurkan Indonesia Muslim Travel Index (Shinta/detikTravel)
Jakarta - Wisata halal tengah jadi tren para traveler muslim dunia. Lalu, kenapa Indonesia juga harus ikut dalam mempromosikannya?

Dari segi jumlah, wisatawan Muslim kini pergerakannya semakin merambah ke berbagai wilayah. Mulai tahun 2000, jumlahnya mencapai 20 juta wisatawan Muslim di dunia.

"Pada tahun 2010, angka ini juga meningkat menjadi 98 juta wisatawan muslim. Hingga melejit di tahun 2017 mencapai 131 juta wisatawan muslim," ujar Fazal Bahardeen CEO Mastercard Crescent Rating, di Kementerian Pariwisata, Selasa (5/6/2018) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dari segi pengeluaran biaya, turis Muslim menjadi salah satu yang terbesar.

"Di tahun 2020, turis Muslim bahkan dapat mengeluarkan biaya USD 220 miliar untuk berlibur ke berbagai wilayah," tambahnya.



Untuk dari jenis wisata, hanya 8 persen wisatawan Muslim yang traveling untuk tujuan beribadah. "Sisanya, mereka pergi plesiran atau hanya sekedar berlibur biasa saja," tambahnya.

Tentunya, jumlah ini menjadi potensi yang baik bagi Indonesia yang memiliki mayoritas penduduk Muslim. Indonesia pun telah meraih rangking 2 dalam Global Muslim Travel Index Mastercard Crescent Rating pada tahun 2018 ini. Posisi pertama diduduki oleh Malaysia dan UAE.

"Ini menjadi potensi yag besar bagi indonesia untuk menggaet pasar. Indonesia memiliki aspek menarik untuk mengundang para turis Muslim mancanegara," ucap dia.

Selain itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya juga positif untuk memajukan Indonesia sebagai destinasi wisata Halal nomor 1 di dunia. Salah satunya dibuktikan dengan posisi pertama di GMTI.

"Pertama harus kalibrasi. Kalau mau jadi global player harus mempunyai global standard. Kita juga harus punya confidence sehingga akan meningkatkan kredibilitas di kancah Internasional," ujarnya.

Menurutnya, ajang GMTI juga dapat menjadi ajang yang menjual Indonesia dalam kancah Internasional agar dikenal dunia sebagai destinasi wisata Halal.

"Kenapa harus GMTI, karena GMTI itu paling dikenali di seluruh dunia, jadi kita maksimalkan itu," tambah Arief. (bnl/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads