"Sport tourism kami anggap event yang strategis untuk membuka mata dunia. Bahwa Sulteng itu indah dan wajib untuk dikunjungi. Terlebih lagi ini merupakan event internasional," kata Longki dalam keterangan tertulis, Selasa (17/7/2018).
Selain itu ia pun memperkirakan, gelaran TdCC tahun ini bakal banyak menyita perhatian. Sebab, gelaran TdCC telah diakui oleh asosiasi sepeda internasional Uni Cyliste Internationale (UCI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lomba yang digelar 14-18 Oktober 2018 itu akan digelar dengan 5 etape. Para peserta akan dibawa untuk menikmati eksotisme alam dan budaya Sulteng. Etape pertama akan mengambil start dari Kabupaten Banggai. Kabupaten yang terkenal dengan objek wisata Pula Dua, Air Terjun Salodik.
Sedangkan Etape II akan mengambil start dari Kabupaten Tojo Una-Una. Sebuah kabupaten yang terkenal dengan keindahan kepulauan Togeannya. Petualangan peserta pun dilanjutkan ke Kabupaten Poso dengan keunikan wisata alam sepertu situs megalith dan destinasi lainnya.
Tonton juga video: 'Kejar Target, Kemenpar Promosikan Destinasi Prioritas ke Australia'
"Melalui TdCC ini kami ingin mengenalkan dan mengembangkan kepariwisataan di Sulawesi Tengah. Besarnya potensi dan segala dukungan infrastrukturnya ingin kami tunjukkan bahwa Sulawesi Tengah adalah daerah yang patut untuk dikunjungi," terangnya.
Lewat ajang ini, pihaknya juga berupaya menghapus kesan negatif yang selama ini melekat di Poso. Ia mengatakan sejak tahun lalu, TdCC secara perlahan memberikan pesan ke dunia luas jika Poso adalah daerah yang aman dan nyaman.
"Sekarang bisa dibuktikan poso sangat aman dikunjungi, aman untuk berinvestasi bagi para investor," lanjutnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengapresiasi penyelenggaraan TdCC 2018. Ia mengatakan, gelaran sport tourism tersebut merupakan langkah tepat untuk mendongkrak serta mempromosikan pariwisata Sulteng.
"Event sport tourism mempunyai nilai pemberitaan (news value) yang tinggi sehingga menjadi sarana promosi efektif serta memberikan dampak langsung (direct impact) pada ekonomi masyarakat termasuk pula mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di daerah," ujar Menteri asal Banyuwangi tersebut.
Arief juga mengatakan, penyelenggaraan TdCC 2018 akan meningkatkan ekonomi dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan budaya.
"Setiap event pariwisata harus berdampak ekonomi secara signifikan pada masyarakat setempat. Penyelenggaraan TdCC 2018 akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur serta meningkatkan hunian hotel dan homestay serta penjualan oleh-oleh atau cinderamata khas daerah. Maju terus pariwisata Sulteng," kata Arief.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Sulteng, I Nyoman Sriadijaya mengungkapkan, TdCC kali ini akan diikuti 19 tim dari 16 negara serta 5 tim pembalap nasional. Perhelatan tahun ini pun lebih menantang. Sebab, jumlah etape serta jalurnya bertambah.
Sebelumnya yang hanya dilalui 5 kabupaten dengan 3 etape. Tahun ini menjadi 7 kabupaten dengan 5 etape. Selain itu akan digelar berbagai event untuk memeriahkan TdCC di berbagai daerah yang dilalui TdCC.
"Jadi kami membangun pariwisata dengan menggelar berbagai event yang kami kemas dalam pelaksanaan TdCC. Kami ingin pelaksanaan TdCC tahun ini lebih wow lagi. Tahun kemarin TdCC mampu menyedot 2 ribu wisatawan mancanegara dan 10 ribu wisatawan nusantara. Ditargetkan TdCC kedua ini akan mengalami kenaikan 2 kali lipat wisatawan mancanegara," ungkap Nyoman.
Ia pun berharap pelaksanaan TdCC tahun ini berjalan sukses. Terlebih lagi dengan dukungan penuh dari seluruh stakeholder pariwisata Indonesia.
"Kami berharap tri sukses. sukses penyelenggaraan, sukses kepesertaan dan sukses kunjungan wisatawan ke Sulteng. Insya Allah dari Sulteng, Indonesia memesona," ujarnya.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum