Dalam siaran pers yang diterima detikTravel, Kamis (19/7/2018) PALASMA sudah berhasil menuntaskan Top 10 Summits Indonesia (Pendakian 10 puncak gunung tertinggi di Indonesia). Pada tahun 2017 lalu PALASMA berhasil mengibarkan benderanya di Annapurna Basecamp (4.100 mdpl), Pegunungan Himalaya, Nepal sebagai jembatan untuk memulai pendakian internasionalnya. Kini PALASMA mantap untuk melaksanakan ekspedisi internasional pertamanya untuk mendaki Gunung Kilimanjaro dengan label Ekspedisi PALASMA Kilimanjaro 2019.
Kilimanjaro merupakan gunung tertinggi di Benua Afrika dengan ketinggian 5.895 mdpl yang masuk ke dalam jajaran 7 gunung tertinggi di dunia. Beriklim tropis, suhu rata-rata di permukaan adalah 25-30 derajat Celcius, dan di puncaknya bisa mencapai -20 derajat Celcius. Gunung yang berada di Tanzania ini merupakan salah satu destinasi favorit pendaki dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tonton juga video: 'Menuruni Tebing Gunung Hawu yang Menantang'
Dibutuhkan fisik dan mental yang kuat agar berhasil mencapai puncak Kilimanjaro. Menurut statistik, hanya 40% pendaki yang berhasil mencapai Puncak Kilimanjaro dalam pendakiannya. Untuk Ekspedisi PALASMA Kilimanjaro 2019 sendiri rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 16-31 Januari 2019.
Menurut Gilang Adhipratama selaku direktur ekspedisi ini, ada beberapa pertimbangan memilih tanggal tersebut. "Pertama, bulan Januari adalah salah satu musim terbaik untuk melakukan pendakian di Kilimanjaro. Tim ekspedisi akan mendapatkan pengalaman baru saat puncak Uhuru diselimuti salju. Alasan kedua, tanggal tersebut merupakan awal tahun ajaran baru, sehingga siswa aktif anggota PALASMA yang masuk dalam tim ekspedisi tidak harus meninggalkan ujian tengah semester dan ujian akhir semester," katanya.
"Ekpsedisi ini memiliki tantangan yang besar baik dari segi kesiapan fisik, mental, teknik, dan pendanaan. Jauh-jauh datang dari Indonesia ke Tanzania dengan usaha besar dan persiapan matang, tentunya misi ini harus berhasil," lanjut Gilang optimis.
![]() |
Sebagai program pembuka, PALASMA juga akan melaksanakan Ekspedisi PALASMA Putri Rinjani 2018 pada 7-12 Juli 2018 mendatang. Ekspedisi yang bertujuan mengeksplorasi jalur Timbanuh di sisi selatan Gunung Rinjani yang cukup berat ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk mengukur kemampuan anggota PALASMA yang akan mengikuti seleksi untuk Ekspedisi Kilimanjaro.
Tak hanya ingin mengukir prestasi, tim Ekspedisi PALASMA Kilimanjaro 2019 juga membawa beberapa misi. Salah satunya adalah mempromosikan pariwisata NTB hingga ke tanah Afrika. NTB memiliki keindahan alam yang lengkap mulai dari dasar laut hingga puncak gunungnya.
"Gunung Kilimanjaro merupakan tujuan pendaki dunia. Dimana pendaki dari seluruh dunia datang tanpa henti sepanjang tahun. Sedangkan NTB, pulau Lombok pada khususnya, kita memiliki Gunung Rinjani. Salah satu gunung dengan panorama terindah di dunia yang tahun ini ditetapkan sebagai geopark dunia oleh Unesco. Hal ini tentu memiliki daya tarik bagi pendaki dunia. Kita bangga punya Rinjani," tutup Gilang.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit