"Proses pembangunan 28 tahun, sekarang sudah resmi tinggal disempurnakan sambil menunggu nanti peresmian oleh presiden. Beliau kemarin sudah mengatakan akan meresmikan Insya Allah tanggal 22 September ini," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan usai Upacara Melaspas patung GWK, Rabu (8/8/2018).
Peresmian ini, sambung Luhut dilakukan sekitar 3 pekan sebelum pertemuan Internasional Monetary Fund (IMF)-World Bank. Patung terbesar kedua di dunia ini juga menjadi salah satu tempat yang akan digunakan dalam perhelatan IMF-WB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luhut Binsar Panjaitan Foto: (Nandhang/detikTravel)) |
"Pelaksanaan IMF-World Bank meeting di Bali mempunyai dampak luas terutama sektor pariwisata. Selain Garuda Wisnu Kencana ini juga kita disiapkan fasilitas lain," terangnya.
Fasilitas yang dimaksud meliputi penambahan apron Bandara Ngurah Rai, renovasi Pelabuhan Benoa dan perbaikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.
Sementara Ketua Task Force IMF & World Bank Annual Meeting, Peter Jacobs menyebut patung GWK ini akan menjadi host country reseptions. Sebanyak 4 ribu delegasi IMF-WB akan berkumpul pada dikawasan lotus pond GWK untuk mengikuti gala dinner.
Foto: (Nandhang/detikTravel)) |
"Presiden akan menjamu delegasi pada tanggal 12 Oktober. Para delegasi akan bersantap malam dengan background patung GWK," terang Peter.
Saat acara nanti akan ada 2 bagian, yakni VIP yang berada di bagian depan bersama presiden Jokowi. Kemudian ada yang di belakang dengan standing party.
"Harapannya nanti host country resepsion itu akan menjadi momen spesial bagi para delegasi IMF-WB. Ini akan menjadi show case yang luar biasa buat Indonesia, buat Bali," tutupnya.
Tonton juga video: 'Limp Bizkit Akan Guncang GWK Bali Indonesia'
(bnl/fay)












































Luhut Binsar Panjaitan Foto: (Nandhang/detikTravel))
Foto: (Nandhang/detikTravel))
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi