Deretan Budaya Melayu Khas Kuansing di Festival Pacu Jalur 2018

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Deretan Budaya Melayu Khas Kuansing di Festival Pacu Jalur 2018

Rizki Ati Hulwa - detikTravel
Kamis, 30 Agu 2018 13:30 WIB
Foto: Dok. Kemenpar
Kuantan Singingi - Salah satu festival tertua di Indonesia, Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, resmi bergulir, pada Rabu (29/8/2018), di Lapangan Limuno, Teluk Kuantan. Berbagai atraksi budaya Melayu khas Kuansing disajikan. Salah satunya Tari Sombah Carano.

Sombah Carano adalah tarian untuk menyambut tamu. Tarian ini menampilkan sejumlah penari pria membawa pedang dan perisai. Mereka bergerak layaknya menjaga suasana. Tak lama, masuk para penari wanita.

Setelah melenggak lenggok dengan gemulai, para penari wanita ini kemudian menghampiri para tamu undangan. Yaitu Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, Bupati Kuantan Mursini, juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty. Tarian Sombah Carano menjadi pembuka rangkaian kegiatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Pacu Jalur 2018 sendiri dibuka secara resmi dengan memukul gong. Event ini akan berlangsung hingga 1 September 2018. Menurut Esthy, Kuantan Singingi dan Riiau sangat beruntung karena memiliki budaya Melayu.

"Kebudayaan Melayu sangat dekat dan erat dengan negara-negara tetangga. Seperti Malaysia dan Singapura. Ini keuntungan. Sebab, dengan atraksi-atraksi terbaik wisatawan mancanegara bisa datang," paparnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/8/2018).


Esthy pun memuji Festival Paju Jalur yang mampu masuk dalam Calendar of Events Kementerian Pariwisata.

"Masuk dalam Calendar of Events Kementerian Pariwisata tidak mudah. Sebab harus melewati kurasi terlebih dahulu. Tahun depan, kurasi akan lebih diperketat. Karena melibatkan kurator-kurator handal. Tapi dengan pelaksanaan yang baik, apalagi Festival Pacu Jalur sudah berusia ratusan tahun, saya yakin event ini akan masuk Calendar of Event 2019," ujarnya.

Dalam pembukaan Festival Pacu Jalur 2018, budaya melayu sangat menonjol. Selain Tarian Sombah Carano, ada juga penampilan Tari Manyokok. Yaitu menceritakan tentang kegiatan masyarakat dalam mencari ikan. Sajiannya menarik. Mampu menarik perhatian pengunjung.

Deretan Budaya Melayu Khas Kuansing di Festival Pacu Jalur 2018Foto: Dok. Kemenpar

Selain itu, ada juga aksi lempar pantun khas Melayu juga ditampilkan. Lempar pantun sudah diawali sejak Gubernur Riau dan Staf Ahli Mentri Bidang Multikultural hendak menuju tribun kehormatan. Begitupun saat tamu-tamu undangan memberikan sambutan.

Acara pembukaan ditutup dengan aksi Tarian Rakyat Kolosal. Tarian ini menceritakan kehidupan sehari-hari. Menariknya, diakhir penampilan seluruh tamu undangan diajak menarik bersama di lapangan.


Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik pelaksanaan Festival Pacu Jalur 2018. Hanya saja, Arief mengingatkan agar aksesibilitas ditingkatkan.

"Ini budaya tua. Pelaksanaannya pun keren. Setiap tahun selalu dipenuhi pengunjung. Pacu Jalur adalah salah satu festival terbaik di Indonesia. Karena akses menjadi salah satu kunci untuk mendatangkan wisatawan. Semakin mudah lokasinya dijangkau, akan semakin banyak wisatawan yang hadir," katanya. (idr/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads