Ada Festival Pacu Jalur, Ini Suvenir yang Wajib Traveler Beli

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Festival Pacu Jalur, Ini Suvenir yang Wajib Traveler Beli

Moch Prima Fauzi - detikTravel
Sabtu, 01 Sep 2018 16:50 WIB
Ada Festival Pacu Jalur, Ini Suvenir yang Wajib Traveler Beli
Foto: kemenpar
Jakarta - Riau memiliki Festival Pacu Jalur 2018 yang sudah berusia ratusan tahun. Festival ini biasanya menyedot ratusan ribu pengunjung. Acara digelar di Tapian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya adanya penyelenggaraan Pacu Jalur ini bisa ikut mendongkrak ekonomi warga sekitar. Oleh karena itu, ini menjadi bukti kalau pariwisata bisa majukan sektor ekonomi.

"Pariwisata bisa memajukan ekonomi dan ini terbukti. Event seperti Pacu Jalur juga mempunyai dampak bagus bagi perekonomian warga. Mudah-mudahan perhelatan selanjutnya akan lebih baik lagi," ungkap Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Festival Pacu Jalur pun banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berjualan. Yang dijajakan pun beragam ada dodol khas Kuansing yang terbungkus anyaman, ada juga lamang lengkap dengan tapai ketan. Para pedagang ini memadati Taman Jalur yang berada di areal lomba.

Di antara deretan pedagang di Taman Jalur, traveler bisa mendapatkan souvenir khas Festival Pacu Jalur 2018 seperti kaus bermotif perahu, serta miniatur perahu yang dalam bahasa setempat disebut dengan jalur. Miniatur ini dijual dengan bentuk dan harga beragam. Ada yang dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 2 juta.

Bedanya, miniatur perahu yang Rp 25.000 berukuran lebih kecil. Sedangkan yang seharga Rp 2 juta lebih detail, yaitu perahu lengkap dengan para pendayungnya. Replika ini juga disimpan di box kaca.

"Ini kan luar biasa, sebuah event seperti Pacu Jalur, bisa menggerakkan kreativitas warga. Contohnya melalui replika perahu. Ini tidak sembarangan. Butuh ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Apalagi bentuknya juga sangat detail. Tak heran kalau harganya pun mahal," papar Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata.

Respons serupa juga diberikan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Masruroh.

"Pacu Jalur termasuk dalam sport tourism yang luar biasa. Karena, mampu mengerakkan perekonomian warga. Potensi untuk dikembangkan sangat terbuka. Apalagi masyarakat selalu menyambut antusias event ini, meski telah berusia ratusan tahun," paparnya.



Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengaku senang dengan perhelatan ini.

"Ini sebuah situasi yang sangat baik. Karena Festival Pacu Jalur mampu menghadirkan pengunjung dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu, impact-nya juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Khususnya bagi perekonomian warga," papar Esthy.

Sekadar informasi, perahu atau jalur terbuat dari satu pohon utuh. Makanya sebuah jalur bisa berisi 40 hingga 60 pedayung. Pacu Jalur sendiri bermakna perlombaan balap mendayung perahu kayu yang menjadi kebudayaan masyarakat Kuantan. (mul/mpr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads