"Badai pasir masih berlangsung dan biasanya sampai satu hingga dua pekan ke depan," kata Teguh Wibowo, pelaku wisata Bromo di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, kepada detikcom, Jumat (7/8/2018).
Teguh yang juga Ketua Bromo Lovers, sebuah komunitas yang konsen pada kebersihan dan kelestarian flora-fauna kawasan Gunung Bromo ini mengatakan, badai pasir kerap terjadi saat musim dingin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Foto: Badai Pasir di Bromo
Pria yang juga pengemudi jip yang biasa mengantarkan wisatawan ke berbagai destinasi di kawasan Bromo ini mengatakan adanya badai pasir tak mempengaruhi kunjungan wisata. Menurut dia, wisatawan sudah terbiasa dengan kondisi tersebut saat musim dingin.
"Tetap banyak wisatawan. Badai juga nggak menjangkau Bukit Penanjakan. Nggak ada masalah. Hanya saja, demi kesehatan silakan pakai masker," pungkasnya.
Badai pasir di Bromo terjadi sejak sepekan terakhir. Material badai berupa pasir bercampur abu vulkanik. Penggunaan masker akan mencegah terjadinya gangguan pernapasan maupun ISPA (infeksi pernapasan).
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Lebih Tertarik ke Malaysia, Indonesia Tidak Kalah Indah tapi...
Viral King Abdi Nggak Dikasih Makan Saat Naik Batik Air, Ini Kata Netizen
Pariwisata Indonesia Kalah Pamor dari Malaysia, Masalahnya Bukan di Angka tapi...