Promosi wisata ini digelar dalam event Malaysian Association Tour and Travel Agency (MATTA) Fair 2018 yang berlangsung sejak 7-9 September besok. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh ikut meramaikan kegiatan tahunan pameran industri pariwisata terbesar di Asia Tenggara ini lewat branding "The Light of Aceh".
"Kehadiran branding pariwisata Aceh tersebut tentunya menjadi peluang bagus dalam menggoda wisatawan untuk datang dan menikmati ragam pesona wisata di Serambi Mekkah," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Amiruddin dalam keterangan rilis kepada wartawan, Minggu (8/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keikutsertaan Aceh pada berbagai pameran industri pariwisata, khususnya MATTA Fair 2018 dengan mengikutsertakan beberapa pelaku industri pariwisata telah menjadi pameran tetap Pemerintah Aceh yang diikuti setiap tahunnya. Mengingat negara-negara ASEAN, khususnya Malaysia telah menjadi pangsa pasar utama kunjungan wisatawan ke Aceh," jelas Amiruddin.
![]() |
Amiruddin menyebutkan, ragam pesona alam, budaya dan atraksi wisata yang akan digelar sepanjang tahun 2018 di Aceh juga menjadi daya tarik utama pengunjung saat berlangsungnya pameran MATTA Fair. Terlebih lagi seluruh agenda GAMI Festival 2018 juga ikut ramaikan pameran tersebut.
"Penyelenggaraan GAMI Festival 2018 direncanakan akan dimulai 14 September mendatang, kita harapkan seluruh agenda kegiatan juga menjadi daya tarik wisatawan dari Malaysia untuk berkunjung Aceh dan melihat atraksi wisata perpaduan pesona alam dan budaya yang ada di dataran tinggi Gayo," jelasnya..
Kegiatan GAMI Festival bertema "The Power of Nature" merupakan salah satu rangkaian top event dari Calendar of Event (COE) Aceh yang akan berlangsung hingga tiga bulan. Kegiatan ini melibatkan empat kabupaten seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
Ragam atraksi wisata di GAMI Festival 2018 juga dikemas dan dipersiapkan dengan baik. Agendanya meliputi Destination Photo Contest, Tarian Massal, Pawai Budaya, Pentas Wonderful Gayo Alas, Festival Kuliner dan Kopi, Handicraft dan Photo Expo, Takengon Rafting, Aceh Bike Cross Country, Expedisi Burni Telong dan lainnya.
Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani mengatakan, kegiatan MATTA Fair kali juga melibatkan biro perjalanan yang bekerjasama dengan pelaku industri pariwisata Aceh yang menghadirkan paket Discover Aceh, Aceh Underwater, Wonderful Basajan, Wisata Tsunami serta pelaku pariwisata Malaysia untuk menjual paket wisata bersama baik yang ada di Sabang dan Banda Aceh.
![]() |
Keterlibatan travel international yang ada di Malaysia ini, kata Rahmadhani juga menjadi bagian dari promosi. Hal ini untuk memperlihatkan destinasi wisata Tanah Rencong sudah mulai dilirik dan memiliki nilai tambah tersendiri di mata wisatawan Malaysia.
Pada 2017 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke Aceh mencapai 2.944.169 orang terdiri 2.865.189 wisatawan nusantara (wisnus) dan 78.980 wisatawan mancanegara (wisman). Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 2.154.249 terdiri dari 2.077.797 wisnus dan 76.452 wisman.
"Kunjungan wisatawan ini diprediksikan akan terus meningkat terlebih setelah suksesnya PKA VII dan akan digelarnya GAMI Festival 2018 serta beberapa Top Event Aceh lainnya. Kita targetkan 4 juta orang (wisnus) dan lebih 150 ribu orang (wisman) di tahun 2018," ungkap Rahmadhani.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!