Gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Donggala dan disusul tsunami di Palu pada Jumat (28/9) kemarin. Hingga saat ini, pihak BNPB masih terus mendata jumlah korban.
Banyak bangunan-bangunan yang rusak, salah satunya adalah Masjid Arkam Babu Rahman. Masjid ini berada di atas air dan disebut sebagai masjid terapung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
detikTravel pernah beberapa kali mengunjungi Masjid Arkam Babu Rahman. Sebagai tempat ibadah, nyatanya masjid ini juga mencuri perhatian wisatawan saat datang ke Palu. Selain karena lokasinya yang unik, kubah masjid ini juga bercahaya di malam hari.
Mengenal Masjid Arkam Babu Rahman lebih dekat, masjid ini diresmikan pada Desember 2011. Kapasitasnya mampu menampung 200 jamaah.
![]() |
Masjid terapung ini tertancap oleh pilar yang mencapai kedalaman 10 meter. Soal sejarah, nama masjid ini adalah singkatan dari nama kedua almarhum orang tua pendiri masjid. Masjidnya dibangun dengan biaya sendiri atas nama umat Muslim.
Soal kubah Masjid Arkam Babu Rahman yang bercahaya, itu menggunakan alat khusus yang dibeli dari China. Bisa terlihat dari jalan raya pancaran warnanya dan ada tujuh warna. Pancaran warna dari kubah masjid terapung ini yakni warna merah, jingga, hijau, unggu, biru, pink dan putih. Warnanya berganti-ganti dalam hitungan detik.
![]() |
Masjid terapung ini berada di pinggiran pantai dekat Jembatan Empat di Jalan Cumi-cumi. Tsunami di Palu, membuat masjidnya roboh dan jembatan penghubung ke masjidnya ikut rusak dan tidak tampak lagi.
![]() |
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau