"Langkah digitalisasi yang dilakukan Kemenpar ini sangat strategis. Saya tahu, bukan hanya Indonesia yang menggunakan media sosial untuk mempromosikan keunggulan atraksi dan destinasi wisatanya. Banyak negara lain sudah gencar memanfaatkan media sosial untuk promosi, dan itu betul," kata Pensosbud KJRI Sydney Hermanus Dimara dalam keterangannya, Selasa (02/10/2018).
Pada pidatonya di depan mahasiswa Australia yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia di Australia (PPIA), Hermanus mengatakan Indonesia punya modal 76 ribu masyarakat Indonesia di Australia yang dulunya Diaspora. Namun sekarang disebut masyarakat Indonesia yang tinggal menetap di mancanegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data, warga Indonesia yang bermukim di Sydney sebanyak 35 ribu orang, daerah Queensland (Brisbane dan Gold Coast) mencapai 5 ribu orang, di bagian selatan mencapai 4-5 ribu orang. Hermanus mengatakan ini bisa menjadi modal besar untuk membuat pariwisata Tanah Air terkenal di Negeri Kanguru.
Dijelaskan dia, tak hanya diplomat yang bertugas berdiplomasi atau mempromosikan Indonesia, melainkan seluruh potensi yang ada harus bergerak secara bersama-sama jika ingin mendapatkan hasil yang lebih efektif.
"Kalian semua, bersama masyarakat Indonesia adalah duta-duta bangsa yang bisa memviralkan potensi Wonderful Indonesia," tuturnya.
Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono menambahkan untuk menjadi nomor satu dunia, tidak bisa mengandalkan bulutangkis dan pencak silat saja, atau melalui sepakbola yang didominasi Jepang, Korea, China, Eropa dan Afrika. Tapi melalui pariwisata bisa.
"Di sektor pariwisata, kita sangat berpeluang besar menjadi nomor satu dunia. Kita sudah membuktikan di banyak momentum dunia, bahwa potensi SDA dan budaya kita, top dunia. Kreativitas bangsa kita juga semakin diakui dunia dan itu pintu utamanya adalah pariwisata," ungkap dia.
Dijelaskan oleh Menpar Arief Yahya, tahun 2016 Wonderful Indonesia menyabet 46 penghargaan dari 22 negara. Di tahun 2017 sebanyak 27 penghargaan dunia dari 13 negara didapatkan. Sedangkan hingga September tahun ini, lebih dari 40 penghargaan dunia ada di tangan.
"Di sektor pariwisata, kita bisa menjadi nomor satu dunia," jelas Arief di berbagai kesempatan.
Sekedar informasi dari travelandleisure.com, tahun ini tiga pulau di Indonesia menduduki peringkat bergengsi dalam daftar 'Top 10 Islands in Asia 2018' versi situs wisata Travel and Leisure. Pulau itu adalah Jawa (pertama), Bali (kedua) dan Lombok (ketiga). Lalu menurut majalah TTG Asia Pacific, menempatkan Indonesia sebagai The Best Minister of Tourism 2018.
Arief menjelaskan berbagai penghargaan itu semakin memperkuat 3C (calibration, confidence, credibility) yaitu kriteria sudah menyamai negara lain, menaikkan rasa percaya diri bangsa dan dipercaya negara lain. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Buntut Insiden Pembakaran Turis Malaysia, Thailand Ketar-ketir
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Pembangunan Masif Vila di Pulau Padar, Pengamat: Menpar Kok Diam?