Wisata Air Terjun Tiu Kelep menjadi sumber pekerjaan bagi masyarakat Desa Senaru, Lombok. Pasca gempa bumi mengguncang Lombok, tempat ini masih ditutup.
Air Terjun Tiu Kelep yang memiliki ketinggian sekitar 42 meter itu sebagai sumber mata pencaharian kedua setelah Gunung Rinjani bagi masyarakat Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bencana gempa bumi mengguncang wilayah desa itu, Air Terjun Tiu Kelep dulunya merupakan air terjun yang airnya bersih dan sejuk. Di sekitarnya banyak tetumbuhan hijau menyejukkan mata. Wisatawan lokal maupun mancanegara banyak berkunjung ke tempat ini.
Namun pascagempa yang terjadi di wilayah itu, titik lokasi air terjun indah itu mengalami dampak yang cukup parah.
"Jalan ke air terjun Tiu Kelep tertutup akibat longsor. Air terjun ini nyawa bagi warga Desa Senaru," ungkap Umaidi, Kepala Dusun Kebaloan Bawah.
Foto: Kerusakan di Air Terjun Tiu Kelep (Apank/Istimewa) |
Di Desa Senaru juga terdapat Air Terjun Sendang Gile. Popularitas keindahannya pun tak kalah dengan Tiu Kelep. Letaknya cukup berjarak, namun dalam satu jalur kawasan yang sama.
Ketergantungan warga Desa Senaru terhadap dua objek wisata ini diakui oleh kepala desanya, Isa Rahman. Dia sangat menyayangkan lambannya respons pemerintah dalam merehabilitasi kawasan wisata itu.
Selain menjadi kawasan wisata, air terjun Tiu Kelep menjadi sumber air irigasi lahan pertanian di sana. Sekitar 400 hektar are lahan pertanian dalam 15 dusun yang bisa diairi dari irigasi Tiu Kelep.
"Perekonomian Desa Senaru atau pendapatan masyarakatnya saat ini tidak ada. Pemerintah terkait saya lihat tidak ada gerakan untuk membangkitkan atau memperbaiki kendala-kendala tersebut," tutur Isa. (wsw/fay)












































Foto: Kerusakan di Air Terjun Tiu Kelep (Apank/Istimewa)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan