Dari 10 Bali Baru, Menpar Sebut Mandalika Paling Ngebut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dari 10 Bali Baru, Menpar Sebut Mandalika Paling Ngebut

Muhammad Idris - detikTravel
Kamis, 11 Okt 2018 18:30 WIB
Foto: Muhammad Idris/Detikcom
Nusa Dua - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut kalau pembangunan 10 destinasi wisata Bali Baru terus dikebut. Namun begitu, tak semua pengembangan kawasan tujuan pelancong ini berjalan mulus. Menurutnya, sejauh ini baru Mandalika, jadi destinasi yang relatif paling cepat dibanding lokasi lain.

"Dalam hal investasi, KEK Mandalika mungkin yang terbaik sampai saat ini yang (investasi) sudah sekitar US$ 1 miliar. Dan yang akan (masuk) sekitar US$ 1 miliar, jadi total US$ 2 miliar. Yang progres fisiknya terutama untuk amenities (fasilitas) mungkin yang paling maju adalah KEK Mandalika," kata Arief ditemui di Indonesia Pavilion, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018).

Menurutnya, dari pembangunan Mandalika maupun 9 destinas Bali Baru lainnya terus digeber. Termasuk salah satunya dengan menarik investasi saat Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali yang berlangsung selama sepekan ini lewat Indonesia Paviliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Semua (promosi) sudah lengkap di sini (Indonesia Pavilion), mulai dari Danau Toba sampai dengan Morotai. Dan ada beberapa signing yang dilakukan di Annual Meeting tahun ini untuk investasi. Pembangunan destinasi, silakan berinvestasi terutama di 10 Bali Baru," tutur Arief.

Arief juga mengapresiasi promosi wisata selama Annual Meeting IMF-WB di Indonesia Pavilion. Menteri asal Banyuwangi ini menyebut kalau desain dan arsitekturnya sangat unik meski dikerjakan dalam tempo cepat.

"Keren banget di sini, arsitekturnya bagus, khas menurut saya. Saya belum pernah datang ke pameran dengan arsitektur seperti ini. Arsitektur bambu, dan saya dengar juga untuk membangunnya hanya selama 25 hari. Saya apresiasi kepada PT PP dan rekan-rekan BUMN lain yang sudah menyediakan paviliun ini," ujar Arief.

Sebagai informasi, Indonesia Pavilion yang memiliki lebih dari 2.000 meter persegi ini diharapkan jadi jendela bagi ribuan delegasi IMF-Bank Dunia untuk melihat potensi Indonesia, baik dari sisi investasi, pariwisata dan keindahan alam, pencapaian infrastruktur, komoditas, hingga keragaman budaya dan seni Tanah Air.


Indonesia Pavilion merupakan kerja sama antara BUMN yang juga melibatkan sejumlah kementerian antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Kementerian Keuangan.

Lewat Indonesia Pavilion, dipamerkan serba-serbi yang menarik tentang Indonesia mulai dari pariwisata, pembangunan, proyek-proyek strategis nasional, kekayaan seni budaya, serta kerajinan tangan khas Indonesia.

Menempati tenda putih besar di kawasan Nusa Dua, Indonesia Pavilion itu juga ditampilkan konektivitas yang sudah dibangun di Indonesia, mulai dari jalan tol hingga pelabuhan laut. Kerajinan tangan hingga seni hasil kekayaan Indonesia juga bakal dipamerkan di ajang pertemuan internasional tersebut.

Baca juga informasi Indonesia Pavilion IMF-WBG selengkapnya di sini. (ega/fay)

Hide Ads