"Award itu penting bagi kita karena tiga alasan yang saya singkat 3C, yakni confidence, credibility dan calibration. Dalam confidence, award akan menaikkan tingkat kepercayaan karena penghargaan pada dasarnya adalah sebuah legitimasi atau pengakuan. Bila kita mendapatkan penghargaan, maka self-confidence kita akan naik," ungkap Arief dalam keterangannya, Kamis (11/10/2018).
Sedangkan credibility menurut Arief, jika dikomunikasikan dengan baik, award yang diperoleh dapat menjadi cara marketing yang paling efektif, khususnya untuk image. Tidak perlu lagi bersusah payah menyampaikan keunggulan karena orang lainlah yang akan menyatakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Assistant Vice President of Service & Facility Assurance AP II Agoes Soepriyanto mengatakan masuknya Terminal 3 ini dalam nominasi SkyTrax menjadi sebuah kebanggaan. Khususnya bagi AP II sebagai pengelola.
"Dari waktu ke waktu, kita terus mengembangkan fasilitas dan pelayanan terminal 3 untuk menghadirkan pengalaman yang menyenangkan bagi para penumpang pesawat," kata Agoes.
Salah satu bentuk pemanjaan penumpang itu kata Agoes adalah dengan membuat Terminal 3 semakin go digital dengan membangun Digital Lounge di area publik dan kawasan check in.
"Lounge ini menggantikan meja informasi yang sebelumnya ada. Penumpang akan semakin dimudahkan dengan kehadiran Digital Lounge tersebut karena beragam informasi seputar bandara bisa diakses sendiri. Banyak fasilitas lain yang dihadirkan di Terminal 3 ini, antara lain koneksi internet super cepat," tutur Agoes.
Agus menjelaskan jika masyarakat ingin mendukung Terminal 3 Soetta, SkyTrax merilis sebuah microsite bagi pemilih. Tujuannya untuk mempermudah pemilih memilih bandara favorit mereka. Di dalamya terdapat terdapat sebuah survei berisi poin-poin yang akan menjadi indikator kelayakan bandara yang masuk nominasi.
Poin-poin itu melingkupi pelayanan dan fasilitas yang dimiliki bandara. Selain itu, pemilih juga ditanyai pengalaman saat menggunakan bandara tersebut.
Jangan lupa, lanjut dia untuk menggunakan istilah Jakarta International Airport, bukan Soekarno-Hatta. Hal ini dikarenakan SkyTrax melihat Bandara Soetta adalah pintu utama untuk masuk ke Jakarta sebagai ibukota Indonesia. Alasan lainnya, untuk memudahkan mereka yang di luar negeri ketika memilih Terminal 3 sebagai bandara terbaik.
"Supaya kita 'jual' Jakartanya juga," tambah Agoes.
Agoes menargetkan di ajang ini, Terminal 3 bisa menembus 30-an sebagai Bandara Terbaik Dunia. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat sangatlah diperlukan.
"Di tahun 2017 kita berada di peringkat ke-45 sebagai bandara terbaik di dunia. Kita ingin tahun ini bisa tembus ke peringkat 30-an. Oleh karenanya, bantuan dari masyarakat untuk ikut memberikan dukungan sangat dibutuhkan," imbuhnya.
Untuk informasi, SkyTrax adalah perusahaan yang dipercaya untuk mengaudit lapangan terbang di seluruh dunia. Karena cakupan SkyTrax sangat luas, Terminal 3 Soetta harus bersaing dengan ratusan bandara dari negara lain.
Untuk mendukung Terminal 3 bandara Soetta sebagai salah satu yang terbaik di dunia, bisa mengklik link: http://www.worldairportsurvey.com/Surveys/favorite_airport.html Ketik: "Jakarta International Airport" Pilih contoh : High Speed Wifi Connection/ Cleanliness of Terminal/Friendliness of Staff, etc. (idr/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol