Koreografer yang merancang tarian untuk sajian pembukaan Asian Games 2018 lalu, Denny Malik, turut menyaksikan Gandrung Sewu, yang digelar di Pantai Boom, Banyuwangi, akhir pekan ini. Bagi Denny, tari gandrung merupakan aset berharga Banyuwangi.
"Tari gandrung itu adalah aset berharga bagi Banyuwangi. Tidak hanya sebagai budaya. Gandrung adalah bagian dari ikon, heritage, dan histori Banyuwangi," kata Denny kepada detikTravel, sebelum meninggalkan Banyuwangi, Minggu (21/10/2018) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pria asal Minangkabau tersebut mengatakan, gandrung memiliki kekhasan dan sangat menarik untuk suguhan entertainment. Menurutnya, Gandrung dan Banyuwangi sangat eksotis. Beruntung Banyuwangi memiliki tari gandrung.
Denny mengaku telah lama mendengar kiprah Gandrung Sewu. Itulah yang membuat dia tertarik untuk datang dan melihat langsung pelaksanaan Gandrung Sewu tahun. Bahkan Denny menyempatkan diri datang di gladi bersih, sehari sebelum pelaksanaan Gandrung Sewu. Saat itu, Denny sempat berdiskusi bersama para pelatih Gandrung Sewu.
![]() |
"Meski saya baru pertama kali datang ke Banyuwangi, sebagai penari dan koreografer saya sudah lama mengenal gandrung. Pas gladi bersih, saya memberikan masukan kepada seniman Banyuwangi tentang pagelaran kolosal yang entertaint," kata Denny.
Menurut pria yang pernah menjadi koreografer tarian di pembukaan Sea Games 2018, Palembang, Sumatera Selatan tersebut, berharap agar penampilan Gandrung Sewu selanjutnya, bisa lebih berani untuk mengekslpore jalan cerita dan konfigurasi yang lebih kreatif.
Denny mengaku bersedia terlibat dalam pelaksanaan Gandrung Sewu di tahun berikutnya apabila diminta membantu menjadi koreografi. "Dengan senang hati saya bersedia apabila diminta untuk membantu," katanya.
![]() |
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo