Freedivers tersebut akan berkumpul dari tanggal 3 hingga 8 November 2018 dalam kompetisi yang akan dipusatkan di Sabang, Pulau Weh.
Menurut Plt. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani, event freediving ini semakin mempertegas Sabang sebagai surga bahari. Terlebih, Sabang sudah dikenal sebagai destinasi selam (scuba diving). Selain itu, Sabang memiliki pelabuhan dalam yang mudah disinggahi kapal pesiar (cruise) berkapasitas besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi bahari Sabang itu luar biasa. Ini yang harus kita terus dorong. Sehingga, Sabang semakin dikenal dunia. Salah satunya dengan menggelar event bertaraf internasional seperti SIFC 2018 ini. Tahun lalu event ini juga sukses kita gelar," kata Giri, dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018).
Berbicara soal potensi, bawah laut Sabang di Pulau Weh memang sudah tidak diragukan. Terletak di pintu masuk Selat Malaka, Pulau Weh secara alami tak tersentuh meskipun ukurannya yang kecil dan akses yang mudah. Ini merupakan surga bahari yang sering dilupakan.
Menyelam di Pulau Weh merupakan kegiatan rekreasi yang mengasikkan, sebab Pulau Weh punya banyak spot keren, termasuk untuk freediving. Salah satu spot terbaik untuk freediving di Pulau Weh, ada di Pantai Balohan, Sabang. Di tempat ini pantainya sangat indah, dan dijamin membuat betah para freedivers.
"Dengan modal kuat itu, Sabang pasti mampu menjadi tuan rumah menyelenggarakan kejuaraan freediving berskala internasional ini," pungkas Giri.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Masruroh mengatakan, penyelenggaraan SIFC 2017 kemarin sukses diselenggarakan. Tahun lalu, event tersebut dihadiri oleh 40 peserta dari 20 negara. Oleh karena itu, Kemenpar berharap dapat mengulang kesuksesan tersebut tahun ini.
"Keberhasilan ini tentu perlu dilanjutkan pada tahun 2018. Sehingga nama Sabang semakin berkibar. Imbasnya adalah peningkatan kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Sabang," ujar Masruroh yang biasa disapa Iyung.
Freediving, lanjut Iyung, berbeda dengan scuba diving. Dalam scuba diving, wisatawan menyelam dengan menggunakan tambahan alat ccuba. Tapi tidak dengan freediving atau menyelam bebas dan tingkat kesulitan freediving cukup tinggi. Maka dari itu, semuanya akan dilakukan dengan standar internasional.
"Mereka (freedivers) menyelam dengan mengandalkan kemampuan menahan napas selama beberapa menit. Saat berlangsungnya kompetisi, para peserta didampingi oleh ahli yang ditunjuk panitia. Pokoknya safety menjadi prioritas," papar Iyung
Menteri Pariwisata Arief Yahya, optimis kejuaraan ini bakal diikuti banyak peserta dari luar negeri. Sebab, potensi wisata bahari kita memang world class semua.
Selain itu untuk menuju Sabang pun kini sudah tak sulit dengan berbagai akses sudah mumpuni. Kini telah tersedia penerbangan dari Medan untuk menuju surga bahari itu. Dari Banda Aceh, ada feri di pagi hari di Pelabuhan Laut Ulee Lheue dan tiba di Pantai Gapang. Perjalanan hanya akan memakan waktu beberapa jam, atau 45 menit jika memutuskan untuk naik speedboat.
"Amenitasnya juga sudah ok. Homestay banyak. Jadi tunggu apalagi, kunjungi salah satu surga bahari terluar Indonesia," ujar Arief. (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks