Event SIFC digelar selama enam hari yaitu 3-8 November di Sabang. Ada 40 peserta dari 23 negara yang ambil bagian. Di antaranya dari Malaysia, Brunai Darussalam, dan Hongkong.
Selain itu juga ada dari Hongaria, Korsel, Belanda, Filipina, Singapura, Swiss, Thailand, Rusia, Afrika Selatan, Taiwan, Ukraina, Swedia, Inggris dan Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini tidak hanya untuk menikmati keindahan dan kesunyian laut dengan nafas tunggal saja, tetapi juga untuk menjelajahi kehidupan laut yang indah dengan kapal karam dan kapal masa lalu. Belum lagi gelembung air panas yang akan membuat pengalaman laut anda tak terlupakan," kata Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, Jumat (2/11/2018).
Selama ini, Kota Sabang memang dikenal oleh wisatawan mancanegara sebagai destinasi wisata bahari dunia dan destinasi bagi kapal layar serta kapal pesiar. Hal ini, kata Rahmadhani, menunjukkan Sabang mampu menjadi tuan rumah menyelenggarakan kejuaraan selam berskala internasional.
"Para peserta dari 23 negara ini akan berpartisipasi dalam acara SIFC dan akan menjadi saksi bagi freedivers untuk bersaksi, bahwa Sabang adalah tempat yang sangat bagus untuk dikunjungi dan kembali untuk keindahan tempat menyelamnya," jelas Rahmadhani.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin, mengatakan, atraksi wisata ini akan menjadi momentum penting untuk mempromosikan daerah paling barat Indonesia ini. Kegiatan tersebut juga jadi momentum untuk memperkenalkan bahwa Kota Sabang bukan hanya sebagai destinasi wisata bahari.
"Tapi juga spot terbaik untuk atraksi wisata freediving," ujar Amiruddin. (bnl/aff)












































Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Denda 50 Kerbau Menanti Pandji Pragiwaksono usai Candaan Adat Toraja
Kesan Turis soal IKN: Seperti Singapura, tapi Aneh dan Sepi