Kejadian itu menimpa penumpang bernama Stephen Bennett dari British Columbia, Kanada. Dilansir detikTravel dari BBC, Rabu (7/11/2018), peristiwanya terjadi di atas pesawat maskapai WestJet pada 13 Oktober lalu.
Diketahui, saat itu Stephen dan istrinya dijadwalkan terbang dari Toronto ke Kuba dengan menaiki maskapai tersebut. Sesaat sebelum pesawat take off, Stephen pun meminum obat tidur atas anjuran dokter paska menderita stroke Agustus lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanpa basa-basi, pramugari pesawat pun mengevakuasi Stephen menggunakan kursi roda dan memeriksanya. Setelah diperiksa, barulah Stephen dinyatakan sehat.
"Rasanya sungguh memalukan. Pramugari itu menjadi hakim, juri dan sekaligus pengeksekusi," ujar Stephen.
Namun, nyatanya Stephen tetap tidak diperbolehkan terbang sekali pun telah dinyatakan sehat. Loh, kenapa?
"Ini bukan soal tidur, tapi soal berada di bawah pengaruh obat saat boarding," ujar representatif dari WestJet, Lauren Stewart seperti diungkapkan pada USA Today.
Atas perlakuan yang diterimanya, Stephen pun diketahui mengambil langkah hukum pada maskapai WestJet. Ia pun ingin agar pihak maskapai memberi kompensasi dan permintaan maaf.
Menanggapi tuntutan hukum dari Stephen, pihak maskapai pun mengaku tak ingin bicara lebih banyak. Namun, mereka tetap memegang teguh pada aturan maskapai. (wsw/fay)












































Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi