Banjir bandang menerjang Desa Songgajah dan Tolokalo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu pada Jumat (9/11) pukul 14.50 Wita. Kusnadi, analis geologi di Dinas ESDM NTB yang menganalisa tentang kondisi geologi Geopark Tambora yang mulai gundul karena perubahan tata guna lahan, angkat bicara.
"Saya memiliki 4 parameter yang ingin saya kupas untuk mendapatkan kesimpulan kenapa di awal musim hujan sudah ada daerah di NTB yang terkena banjir," kata dia, Sabtu (10/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dampaknya secara otomatis air akan susah masuk ke dalam tanah apalagi kalau pohonnya telah habis ditebangi, maka airnya tidak masuk ke dalam tanah malah mengalir terus membentuk aliran permukaan yang bisa berdampak banjir.
![]() |
Paramater kedua adalah hidrogeologi atau air tanah. Kondisi geologi yang didukung oleh kondisi potensi air tanah di daerah ini. Sebagian besar daerah ini didominasi oleh air tanah langka namun cukup berarti.
Parameter ketiga adalah kemiringan lereng dan luas area tangkapan air. Sebagian besar daerah ini didominasi oleh kemiringan lereng yang sedang atau bergelombang dan hanya sedikit yang terjal.
![]() |
Daerah Tolokalo dan Songgajah bagian hulu merupakan daerah perbukitan dengan lapisan tanah yang tipis yang banyak beralih fungsi lahan jadi lahan jagung. Akibatnya fungsi peresapan di bagian hulu tidak maksimal, sehingga air hujan lebih banyak mengalir sebagai air permukaan dan terakumulasi di bagian bawah sebagai banjir.
Selain itu banjir juga diakibatkan oleh tidak adanya saluaran irigasi yang baik ditambah lagi sungai di wilayah tersebut belum tersentuh oleh Pemkab Dompu untuk dilakukan pengerukan atau pelebaran sungai. (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum