Dalam episode d'Traveler Corner kali ini, detikTravel kedatangan tamu Farchan Noor Rachman. Seorang travel blogger yang sudah aktif menulis sejak tahun 2011. Tulisan-tulisannya, bisa dilihat pada webiste pribadinya, efenerr.com.
"Saya awalnya menjadi travel blogger sejak program ACI (Aku Cinta Indonesia) dari detikcom di tahun 2011. Saat itu, ke Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara selama 20 hari. Saya disuruh menulis 3 artikel sehari dan setelah mencoba-coba menulis, saya takjub kok bisa ya. Sekalian di masukin blog saja tulisannya," papar Farchan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang penting harus berani, menulis mah menulis saja. Kalau ada orang yang bilang tulisan kamu jelek, anggap saja sebagai editan. Selama kita nggak berani menulis, kita nggak akan menulis," tegasnya.
![]() |
Farchan menjelaskan, tulisan seseorang bisa terpengaruh dari buku-buku apa yang dia baca. Sejak SMA, Farchan suka membaca buku-buku sastra yang membuat gaya penulisannya melankonis, puitis dan kritis.
Selain menulis, ada dua hal yang disoroti Farchan untuk menjadi travel blogger. Dua hal tersebut adalah foto dan video, sebab perkembangan zaman membuat dua hal tersebut lebih mudah diakses dan makin mudah dinikmati.
"Tentu, kita sebagai travel blogger harus punya positioning atau personal branding. Supaya, dari banyak travel blogger tapi kamu yang dipilih," ujarnya.
Farchan sudah traveling ke berbagai destinasi dalam dan luar negeri. Ende menjadi tempat favoritnya di Indonesia, sedangkan Peru bikin dirinya sulit berkata-kata.
Apakah benar, kalau travel blogger juga sudah menjadi profesi yang menjanjikan?
Simak selengkapnya perbincangan detikTravel bersama Farchan Noor Rachman di d'Traveler Corner:
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Potret Sri Mulyani Healing di Kota Lama Usai Tak Jadi Menkeu
Keunikan Kontol Kejepit, Jajanan Unik di Pasar Kangen Jogja
Daftar Negara yang Menolak Israel, Tidak Mengakui Keberadaan dan Paspornya